Bogor, CNN Indonesia -- Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB segera diluncurkan langsung dari India hari ini, Rabu (22/6). Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengklaim satelit pemantau alam Nusantara ini bisa melacak kapal jutaan kapal yang sedang berlayar.
Salah satu fitur yang diunggulkan dari LAPAN-A3 ini adalah sensor Automatic Identification System (AIS), fungsinya memantau aktivitas maritim.
"AIS ini tugasnya pemantauan kapal laut yang sedang berlayar. Ia mampu melacak 2,4 juta kapal secara global, sementara untuk kapal di Indonesia bisa dilacak sebanyak puluhan ribu unit," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN di Rumpin, Bogor, Rabu (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, sensor AIS mampu memonitor kapal-kapal yang sekiranya melakukan manuver anomali alias mencurigakan.
"Ini salah satu bentuk memerangi tindakan illegal fishing. Analisis data tentang kapal ini bisa dimanfaatkan oleh Angkatan Laut untuk menindaklanjuti jika ada aktivitas yang tidak diinginkan," lanjut Thomas.
Selain itu, satelit LAPAN-A3 juga akan terintegrasi dengan satelit internasional lain yang sudah lebih dulu mengangkasa yang sekiranya memiliki kemampuan mengukur suhu permukaan laut dan klorofil untuk membantu para nelayan menangkap ikan di laut.
"Tidak mudah memantau keberadaan ikan di laut. Caranya kami mengukur suhu permukaan laut dan klorofil. Dari situ bisa membantu keberadaan ikan bagi nelayan," imbuh Thomas.
LAPAN turut mengembangkan sistem Sistem Embaran Maritim (SEMAR) yang mengintegrasi informasi cuaca ekstrem di laut.
Satelit LAPAN-A3 akan diluncurkan dengan roket milik India bersama 19 satelit lain yang berasal dari Kanada, Jerman, dan Amerika Aerikat.
Satelit mungil ini akan menempati orbit di ketinggian 500 kilometer. LAPAN-A3 merupakan hasil kerjasama LAPAN dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
(eno)