Jakarta, CNN Indonesia -- Sesuai dengan prediksi, layanan data milik sejumlah operator termasuk XL Axiata mengalami kenaikan. Terbukti, H-3 Hari Raya Idul Fitri, trafik data operator biru ini naik 30 persen.
Namun jika dibandingkan Lebaran tahun kenaikannya mencapai 250 persen. Sementara itu untuk trafik voice dan SMS kondisinya masih terpantau normal namun diperkirakan akan mengalami kenaikan pada Hari-H.
"Dinamika lainnya adalah pantauan atas pergerakan pelanggan dari kota asal ke daerah lain, termasuk dari wilayah Jabodetabek ke berbagai daerah seiring dengan musim pulang kampung," kata Vice President Service Operation Management XL, I Gede Darmayusa, melalui keterangan resminya.
Dia menambahkan trafik di sejumlah daerah meningkat karena kedatangan pelanggan dari daerah lain seperti dari Jabodetabek. Pada H-3, trafik perpindahan keluar dari Jakarta sebesar 14 persen, dan diprediksi pada saat hari H mencapai 20 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu terkait perpindahan pelanggan, terpantau kenaikan trafik dan jumlah pelanggan di daerah-daerah tujuan mudik. Hingga H-3 Lebaran, antara lain dapat diketahui kenaikan trafik di daerah-daerah tertentu karena perpindahan pelanggan.
Secara signifikan jumlah pelanggan naik di Tegal 34 persen, Pekalongan 28 persen, dan Kebumen 26 persen. Di Jawa Timur, Madiun 11 persen, Jember 9 persen, dan Sampang 6 persen. Lalu ada juga di Lampung Tengah 27 persen, Padang Sidempuan 11 persen, dan Bengkulu 10,5 persen.
Dalam kesempatan ini Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga meninjau sentra operasi jaringan (NOC) telekomunikasi dan data milik PT XL Axiata.
Khusus pada layanan Data, Menkominfo juga mendapatkan pemaparan mengenai pola akses Data oleh pelanggan XL termasuk aplikasi yang paling banyak digunakan.
"Data yang tersaji antara lain menunjukkan bahwa pemakaian terbesar adalah untuk melakukan streaming yaitu sebesar 39,2 persen dari total akses, lalu berikutnya web browsing 21,7 persen, akses ke social media 20,4 persen, akses file 3,3 persen, serta instant messaging 2,9 persen," tambah Gede.