CEO Niantic Siapkan Kejutan Monster Langka Pokemon Go

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 08:59 WIB
Pendiri dan CEO Niantic, John Hanke, siap merilis sejumlah monster legendaris yang belum hadir di Pokemon Go. Monster jenis apakah itu?
Pendiri dan CEO Niantic, John Hanke. (REUTERS/Toru Hanai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus CEO Niantic, John Hanke, baru-baru ini membeberkan sejumlah 'kejutan' seputar Pokemon Go terkait monster langka yang belum dirilis dalam game itu.

Hanke sebagai otak di balik kesuksesan Pokemon Go menyempatkan diri untuk datang ke acara San Diego Comic-Con pada Minggu (24/6). Di sana ia berjanji untuk merilis sejumlah monster langka, tetapi tidak menyebutkan jenisnya.

"Ada beberapa Pokemon langka legendaris yang belum dikeluarkan dan akan kami rilis," ucap Hanke seperti dikutip dari Business Insider.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini slot monster yang bisa ditampung oleh para pemain di dalam aplikasi masih berkisar 145 Pokemon dari total 151. Banyak yang memprediksi, monster legendaris yang akan dirilis oleh Niantic adalah jenis burung Zapdos, Articuno, Moltres, hingga Mewtwo.

Mengutip Business Insider, Hanke juga menyatakan bahwa ke depannya Pokestop dapat diubah menjadi Pokemon Centers, yakni tempat untuk menyembuhkan Pokemon yang mengalami cedera dan lain-lain.


Hanke kemudian menuturkan, setiap tim Pokemon yang terdiri dari Team Instinct (kuning), Team Valor (merah), dan Team Mystic (biru), bakal memiliki salah satu dari tiga Pokemon burung legendaris.

"Tiga Pokemon legendaris itu berhubungan erat dengan tim, jadi peran tim ini akan sangat penting. Kami akan segera mengumumkan kejutan baru mengenai tim Pokemon," kata Hanke.

Di acara San Diego Comic-Con, Hanke tak lupa meminta maaf soal server Pokemon yang sering lumpuh sesaat karena kebanjiran trafik dan sejumlah alasan teknis lain.

"Kami sebelumnya tidak memprediksi soal hal itu," begitu ucap Hanke. Dia meyakinkan para pengguna bahwa tim teknisi Niantic masih dalam tahap peningkatan server sebelum perusahaan menambah fitur-fitur baru.


Setelah dirilis pertama kali pada awal Juli kemarin dan terus bergulir di berbagai negara, Pokemon Go dari sisi pemakaian waktu mampu menandingi popularitas media sosial Facebook, Snapchat, hingga pesan instan WhatsApp.

Game ini dirancang agar para penggunanya keluar rumah untuk berburu monster, mengambil peralatan menangkap dan melatih monster di Pokestop, atau bertarung di Pokegym. Dengan basis informasi di peta digital, Niantic memanfaatkan sejumlah tempat atau lokasi sebagai Pokestop atau Pokegym.

Niantic juga berupaya membuat para pemain berinteraksi dengan cara membangun tim bersama pemain lain untuk membangun kekuatan di Pokegym.

Hanke menggambarkan hal tersebut sebagai icebreaker, yang artinya Pokemon Go mampu menciptakan hubungan pertemanan dengan orang baru dan bermain bersama.


Sekadar diketahui, Hanke adalah seorang veteran Google. Ia menjadi salah satu pendiri perusahaan visualisasi data geospasial Keyhole Inc., yang diakuisisi dan "dibunuh" Google pada 2004 demi mengembangkan fitur Google Earth.

Setelah Keyhole diakuisisi, Hanke menghabiskan beberapa tahunnya di Google sebagai wakil presiden manajemen produk untuk divisi "Geo" yang meliputi Google Maps, Google Earth, Local, StreetView, SketchUp, dan Panoramio. Ia mengemban tanggung jawab besar mengembangkan data spasial Google Maps sebelum mendirikan Niantic.

Perjalanan hidup Hanke membuatnya punya pengalaman panjang nan kuat dalam teknologi pemetaan digital, navigasi, dan bisa dibilang geografis Bumi. Semua itu terhubung dengan satelit Global Positioning System (GPS). (adt/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER