Jakarta, CNN Indonesia -- Masih cerita soal Pokemon Go. Kali ini dampak postif lainnya berkat game berbasis augemnted reality dan GPS tersebut.
Sejak game besutan Niantic ini diluncurkan, pemain dipaksa untuk berkeliling ke tempat-tempat tertentu untuk mengumpulkan beberapa item yang disebut Pokestop. Tak sedikit dari Pokestop itu adalah tempat, situs atau monumen bersejarah.
Awalnya seperti dipaksa, lama kelamaan banyak para pemburu monster virtual itu mulai mencari tahu sejarah lanskap yang dijadikan Pokestop tersebut.
"Sebelum saya hanya akan dari Point A ke Point B, tapi sekarang aku belajar hal-hal," kata Pokemon Traineer berusia 15 tahun, Jaiden Cruz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya dia hanya datang ke monumen di pusat kota Providence, Rhode Island untuk mengambil beberapa item. Namun belakangan dia sadar Pokepstop yang dikunjunginya adalah situs di mana Abraham Lincon berbicara pada tahun 1860.
Seperti halnya Cruz, gamer lain Cheryl DiMarzio, berkunjug mulai dari gereja tertua yang dibangun Roger Williams, pada tahun 1638an dan batu yang menandai di mana tentara Perancis berkemah selama Perang Revolusi.
"Ini membuat Anda tertarik untu belajar tentang lingkungan Anda," katanya, sembari mencari Pidgey atau Ratata.
"Landmark yang berbeda, patung-patung dan tempat-tempat bersejarah kini semakin menarik untuk diketahui," ujarnya seperti dikutip dati Phsy.org.
(tyo)