Proyek Palapa Ring Barat Bisa Mulai Pakai Dana Pinjaman

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2016 05:27 WIB
Surat efektif dibutuhkan sebagai syarat bank mencairkan dana pinjaman. Bank Mandiri sepakat meminjamkan Rp875 miliar untuk pembangunan Paket Barat Palapa Ring.
Menkominfo Rudiantara dan Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam seremoni penyaluran kredit senilai Rp 875 miliar kepada PT Palapa Ring Barat selaku Badan Usaha Pelaksana Proyek Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Barat, di Jakarta, 25 Juli 2016. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kamis (11/8), menandatangani surat efektif kerjasama dengan PT Palapa Ring Barat terkait proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional.

Surat efektif ini dibutuhkan sebagai syarat bank untuk mencairkan dana pinjaman. Dalam hal ini, Bank Mandiri telah sepakat meminjamkan dana Rp875 miliar untuk pembangunan beserta beberapa fasilitas lain.

"Ini kan bukan loan (pinjaman) biasa. Tapi structured finance (pendanaan terstruktur), 80 persen loan, 20 persen equity (dana sendiri)," kata Rudiantara usai acara penandatanganan di kantornya, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengatakan sebenarnya selama ini PT Palapa Ring Barat sudah mulai bekerja. Namun, pekerjaan dilakukan sepenuhnya dengan dana sendiri.

Pinjaman dari Bank Mandiri baru disepakati Juli lalu. Dengan adanya surat efektif, dana akan segera dicairkan dalam waktu dekat.


Direktur Utama PT Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo menyambut baik penandatanganan surat efektif ini karena bisa membantu memeratakan jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Tender Paket Barat sendiri dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra dengan komposisi; PT Moratelematika Indonesia sebesar 90 persen dan PT Ketrosden Triasmitra 10 persen.

Setelah perjanjian kerjasama dinyatakan efektif, perusahaan diwajibkan melaksanakan proses konstruksi dalam waktu 18 bulan.

Proyek Palapa Ring bertujuan membangun ketersediaan layanan keringanan erat optik sebagai tukang punggung sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten dan kota.


Proyek ini digarap dengan metode Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mendorong pertumbuhan. Dalam kerja sama ini Menkominfo Rudiantara ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).

Palapa Ring dibagi menjadi tiga paket yaitu barat, tengah dan timur. Proyek paket barat ini akan menjangkau wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Natuna dan Kalimantan Barat dengan total panjang kabel 2.000 km.

Di Paket Tengah, telah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima yang dipimpin oleh LT LEN Telekomunikasi Indonesia sebesar 51 persen saham di badan usaha pelaksana, dan anggota lain adalah PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) yang mengusai 34 persen, PT Sufia Technologies 5 persen, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5 persen, dan PT Multi Kontrol Nusantara sebesar 5 persen.

PT LEN Telekomunikasi Indonesia menunjuk PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) sebagai pihak yang mengatur dan mencarikan pendanaan sindikasi (mandated lead arranger) untuk pembangunan proyek Paket Tengah. Dari sekitar Rp1 trilun total dana yang dibutuhkan untuk merampungkan proyek Paket Tengah, 80 persennya (Rp790 miliar) akan dicarikan oleh IIF.


Sementara di Paket Timur dimenangkan oleh konsorsium yang terdiri dari Moratelindo, IBS, dan Smart Telecom, yang dinyatakan lulus dari sisi penawaran administrasi, teknis, dan finansial dengan total pengajuan Rp14 triliun. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER