Jakarta, CNN Indonesia -- PT Palapa Ring Barat mendapatkan kucuran kredit senilai Rp875 miliar dari Bank Mandiri untuk proyek jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring pada Paket Barat yang diinisiasi Kementerian Kominikasi dan Informatika.
Penandatanganan perjanjian kredit dilaksanakan di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (25/7), oleh Menkominfo Rudiantara, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur PT Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo.
"Saya ucapkan selamat pada Bank Mandiri karena dapat barang bagus yang dijamin pemerintah," kata Rudiantara dalam sambutannya, diikuti dengan tawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur hingga 2019 nanti tidak mungkin dipenuhi oleh pemerintah sendiri. Karena itu, proyek ini digarap dengan metode Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mendorong pertumbuhan. Dalam kerja sama ini Menkominfo Rudiantara ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).
"Menurut saya telekomunikasi ini sudah bukan lagi masalah infrastruktur. Ini sudah terbuka. Maka itu kami mendorong swasta," ujar Rudiantara.
Kredit investasi ini berjangka delapan tahun dengan masa tenggang dua tahun. Fasilitas digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur jaringan fiber optik di lima kota/kabupaten di Kepulauan Riau.
Selain kredit investasi, Bank Mandiri juga memberikan fasilitas non cash loan dalam bentuk plafon LC/SKBDN, bank garansi, standby LC dan treasury line untuk keperluan pengadaan material dan peralatan serta jaminan pelaksanaan proyek.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, kerja sama ini merupakan bentuk kontribusi Bank Mandiri dalam mendukung dan menyukseskan proyek strategis nasional dalam rangka pemerataan pembangunan telekomunikasi. Bank Mandiri sendiri mempunyai visi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami berharap Infrastruktur telekomunikasi yang semakin kuat akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia," ujarnya.
Barat, Tengah, TimurPalapa Ring merupakan proyek pembangun jaringan serat optik di Indonesia yang dibagi dalam tiga paket, yaitu Paket Barat, Paket Tengah, dan Paket Timur.
Tender Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra dengan komposisi; PT Moratelematika Indonesia sebesar 90 persen dan PT Ketrosden Triasmitra 10 persen.
Paket ini menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik mencapai 2.000 kilometer.
"Ini adalah awal yang baik di mana pemerintahan Indonesia dapat menciptakan pengusaha, konglomerat baru, di bidang telekomunikasi dan informatika," ujar Syarif Lumintarjo, Direktur PT Palapa Ring Barat. "Saya ucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan."
Pemerintah secara resmi menjamin proyek pembangunan serat optik Palapa Ring Barat dan Tengah dengan total nilai proyek Rp2,66 triliun. Dengan komposisi Rp1,28 triliun di paket Barat dan Rp1,28 triliun di Paket Tengah.
Proyek Palapa Ring menjadi proyek KPBU pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP) skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari dana Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi atau Universal Service Obligation (USO).
Di Paket Tengah, dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima yang dipimpin oleh LT LEN Telekomunikasi Indonesia sebesar 51 persen saham di badan usaha pelaksana, dan anggota lain adalah PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) yang mengusai 34 persen, PT Sufia Technologies 5 persen, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5 persen, dan PT Multi Kontrol Nusantara sebesar 5 persen.
PT LEN Telekomunikasi Indonesia menunjuk PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) sebagai pihak yang mengatur dan mencarikan pendanaan sindikasi (mandated lead arranger) untuk pembangunan proyek Paket Tengah. Dari sekitar Rp1 trilun total dana yang dibutuhkan untuk merampungkan proyek Paket Tengah, 80 persennya (Rp790 miliar) akan dicarikan oleh IIF.
Sementara di Paket Timur dimenangkan oleh konsorsium yang terdiri dari Moratelindo, IBS, dan Smart Telecom, yang dinyatakan lulus dari sisi penawaran administrasi, teknis, dan finansial dengan total pengajuan Rp14 triliun.
(adt/adt)