Jakarta, CNN Indonesia -- Pemandangan tidak biasa ditemui di jalan raya Beitou, Taipei. Sebanyak ratusan orang membanjiri jalan pada Minggu (21/8) sembari menunduk sibuk memainkan ponsel pintar.
Kehebohan warga Taipei, Taiwan sebetulnya tidak mengejutkan lantaran 'penyebab' mereka berbondong-bondong keluar rumah pada malam hari memadati jalan raya adalah untuk memburu monster saku Pokemon dari game Pokemon Go.
Dari video yang diunggah
Reuters, ratusan gamer di sana terlihat berjalan hingga berlari, untuk mengoleksi monster saku dan menaikan level permainan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan di antara mereka rela berada di tengah keramaian untuk menuju lokasi di mana karakter monster Pokemon langka bisa ditemukan.
"Ada pokemon seperti Snorlax, Gyrados. Sementara Aerodactyl sudah cukup banyak di sini," ucap salah satu gamer di tengah aksi 'perburuan' tersebut.
Sementara itu, ada banyak PokeStop yang bisa ditemukan di sejumlah taman di Taipei. Hal ini membuat taman-taman ramai dikunjungi gamer.
Game Pokemon Go yang menggunakan teknologi GPS dan
augmented reality ini disambut baik oleh warga Taiwan. Demi meningkatkan keamanan dan keselamatan di sana, pihak kepolisian setempat memberlakukan denda khusus apabila ada gamer tertangkap bermain saat menyetir kendaraan di jalan raya.
Meski masih digandrungi di Taiwan nyantanya popularitas Pokemon Go mulai memudar beberapa hari terakhir. Baru-baru ini,
Bloomberg mempublikasikan hasil analisis dari lembaga riset Apptopia yang memaparkan adanya penurunan pengguna harian Pokemon Go sejak ia diluncurkan.
Selama masa baru dirilis yakni tanggal 5 hingga 11 Juli 2016, pengguna aktif harian Pokemon Go terus meningkat dari lima juta ke angka 15 juta pengguna. Puncaknya terjadi pada pertengahan Juli yang menghasilkan sekitar 45 juta pengguna per hari.
Namun memasuki bulan Agustus, pengguna aktif harian Pokemon Go semakin berkurang hingga jumlahnya berada di sekitaran 30an juta pengguna per hari.
Niantic Inc. selaku pengembang game berbasis
augmented reality ini harus siap menghadapi tantangan besar dalam menjaga kestabilan jumlah gamer dalam waktu beberapa bulanan ke depan. Pembaruan dan inovasi merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh Niantic untuk menjaga loyalitas gamer.
(evn)