Mesin Bot di Messenger Bisa Diperintah Bayar Non-Tunai

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 21:05 WIB
Informasi mengenai kartu kredit pengguna yang tersimpan di Facebook Messenger kini bisa langsung dipakai untuk melakukan pembelian melalui program bot.
Facebook Messenger memperluas mesin bot (REUTERS/Stephen Lam))
Jakarta, CNN Indonesia -- Penggunaan mesin bot di aplikasi pesan instan membawa Facebook ke inovasi baru. Head of Facebook Messenger David Marcus mengumukan bahwa bot aplikasi mereka sekarang bisa menerima perintah pembayaran non-tunai tanpa mengarahkan pengguna ke tautan eksternal.

Informasi mengenai kartu kredit pengguna yang tersimpan di Facebook Messenger kini bisa langsung dipakai untuk melakukan pembelian melalui program bot. Inovasi ini adalah bagian dari beta Messenger terbaru hasil kerja sama Facebook dengan 34 ribu pengembang lain.

Guna mendukung fitur baru ini, Marcus berkolaborasi dengan pemain besar industri keuangan seperti Stripe, PayPal, Braintree, Visa, MasterCard, dan American Express.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini Messenger merupakan salah satu aplikasi chat dengan rekor unduh terbesar sekitar 1 miliar. Menurut Marcus, capaian tersebut lahir berkat beberapa faktor seperti pengguna Facebook yang memang besar dan masalah di chatbot yang terdeteksi dini.

Komitmen Facebook untuk meningkatkan performa bot juga nampak dari fitur baru menarik lainnya. Pengembang bot bisa menampilkan tampilan situs ke dalam interface Messenger.

Dengan tampilan tersebut, pengguna bisa melihat jadwal penerbangan, menikmati beragam media, serta bermain game di dalam kotak percakapan.

"Di dalam satu jendela, anda dapat menyimpan identitas, melakukan transaksi, mendesain UI sendiri, dan mengatur detil kotak chat semaunya," ujar Marcus. "Kami menghadirkan berbagai pengalaman dalam satu paket."

Peningkatan dalam Messenger v1.2 ini akan menolong pamor Facebook Messenger yang sesaat setelah peluncuran tak dapat memenuhi ekspektasi pengguna. Marcus mengaku saat itu aplikasi percakapan mereka masih belum matang saat peluncuran.

"Masalahnya adalah antusiasme terhadap inovasi kami amat sangat cepat. Kemampuan yang kami buat saat itu tidak cukup bagus menggantikan pengalaman dan interface aplikasi sebelumnya," terang Marcus.

Saat itu, pengembang yang telah berpartisipasi di Messenger versi lama merasa tak mendapat waktu yang cukup sehingga bot yang dihasilkan tak lebih baik-bahkan lebih buruk- ketimbang versi situs web dan aplikasi mereka. Marcus melihat tak mudah membuat bot berkualitas tinggi.

"Ini tak mudah. Memang butuh waktu. Kami ingin Messenger dapat berjalan dengan baik di 34 ribu pengembang," ujarnya.

Meski demikian hadirnya fungsi pembayaran di bot Facebook Messenger, pengembang maupun pengguna bisa berharap aplikasi percakapan bisa berkembang lebih canggih dari yang ada sekarang. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER