Baterai Pengganti Galaxy Note 7 Masih Bermasalah

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2016 10:31 WIB
Konsumen yang ikut program pertukaran mengatakan, baterai pengganti Galaxy Note 7 mereka mengalami panas berlebih dan baterainya cepat kehilangan daya.
Samsung Galaxy Note 7. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung mulai membagikan perangkat baru pengganti Galaxy Note 7 di Korea Selatan pada pekan lalu, walaupun belum menjual kembali produk tersebut di negara asalnya. Namun, sejumlah konsumen melaporkan masih ada masalah pada baterai Galaxy Note 7 pengganti.

Stasiun televisi YTN asal Korea Selatan melaporkan, sejumlah konsumen yang berpartisipasi dalam program penukaran, mengeluhkan Galaxy Note 7 baru mereka mengalami panas berlebih dan baterainya cepat kehilangan daya seperti baterai yang sudah “bocor.”

Pihak YTN mencoba mengoperasikan Galaxy Note 7 dan baterainya berkurang dari 75 persen menjadi 49 persen dalam waktu 39 menit. Namun, kantor berita itu tidak menjelaskan aktivitas seperti apa yang dilakukan saat mencoba ponsel itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ada pun seorang pengguna mengklaim, Galaxy Note 7 miliknya tidak bisa diisi ulang daya baterainya secara normal. Ia mengaku daya baterainya hanya bertambah 10 persen walau telah mengisi daya semalaman.

Sejauh ini, keluhan serupa baru terjadi di Korea Selatan. Samsung belum mengkonfirmasi jumlah kasus tersebut secara resmi.

Juru bicara perusahaan mengklaim masalah yang dilaporkan "tidak berhubungan dengan baterai" dan ia mengkonfirmasi bahwa Samsung sedang mencoba menginvestigasi semua laporan.


Samsung sendiri memutuskan mengundur waktu penjualan kembali Galaxy Note 7 di Korea Selatan. Dari jadwal awal 28 September, diundur menjadi 1 Oktober 2016. Langkah ini dilakukan Samsung karena harus menyelesaikan upaya penarikan Galaxy Note 7 dari pasar, yang sebelumnya mengalami masalah pada baterai.

Perusahaan pada awal September lalu menarik 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di 10 pasar, termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat, karena masalah manufaktur baterai yang berpotensi menyebabkan baterai meledak.

Penarikan Galaxy Note 7 ini diperkirakan membuat Samsung merugi hingga US$5 miliar atau setara Rp66 triliun dengan menggabungkan biaya penarikan dari pasar dan kerugian penjualan, menurut Strategy Analytics. (adt/adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER