12 Tahun Pelajari Komet, Pesawat Antariksa Rosetta Dimatikan

Aditya Panji | CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2016 14:19 WIB
Misi Rosetta dikenal ketika pesawat induk itu berhasil mendaratkan pesawat robotika yang lebih kecil bernama Philae, ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Ilustrasi wahana induk Rosetta ketika melepas dan mendaratkan pesawat robotika Philae ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada November 2014. (Dok. ESA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) mengatakan wahana antariksa Rosetta akhirnya berhenti beroperasi dengan mendaratkannya di sebuah komet, Jumat (30/9), setelah beroperasi selama 12 tahun dan menempuh peralanan 6 miliar kilometer di luar angkasa.

Para ilmuwan di pusat kendali yang berada di Darmstadt, Jerman, bertepuk tangan setelah layar pemantau menunjukkan sinyal Rosetta telah hilang beberapa saat setelah mendarat di sebuah komet.

“Terima kasih Rosetta,” kata Direktur Jenderal ESA, Jan Woerner, dalam kicauan di Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi Rosetta diluncurkan oleh ESA pada 2004 silam untuk mempelajari komet.


Pencapaian misi Rosetta yang paling dikenal, adalah ketika pesawat induk itu berhasil melepas dan mendaratkan pesawat robotika yang lebih kecil bernama Philae, ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko, November 2014. Keberhasilan ini disebut sebagai pendaratan pertama di komet.

Para ilmuwan menghabiskan 60 jam lebih penelitian Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko memanfaatkan instrumen milik Philae. Pesawat ini telah memotret permukaan beku komet dan berhasil mengirimkannya ke Bumi.

Selain itu, Philae juga bertugas mempelajari medan magnet komet, melakukan pengeboran yang mengambil material komet, dan mempelajari komposisi kimiawi di tempat pendaratannya.


Sayang, pendaratan Philae di komet itu tak sesuai rencana. Philae mendarat di sisi komet yang tak mendapat pancaran sinar matahari langsung. Sinar matahari sejatinya berguna untuk mengisi daya panel surya Philae.

Sampai tibalah baterai pesawat Philae meredup dan masuk dalam mode hibernasi. Saat komet mendekati matahari pada 2015, pesawat Philae kembali menyala sesaat, dan akhirnya kembali mati.

Terakhir, Philae diketahui berada di antara bebatuan pada permukaan beku Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER