Pesawat Pemburu Komet Bangun dari Tidur Panjang

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 15 Jun 2015 18:33 WIB
Setelah sempat ditidurkan selama kurang lebih tujuh bulan, akhirnya pesawat pemburu Komet, Philae, bangun kembali.
Pemukaan komet 67p yang berhasil direkam Philae (Handout/ESA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masih ingat pesawat robotik Philae yang berhasil menaklukan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada 12 November lalu? Pesawat mungil yang selama tujuh bulan terakhir hibernasi itu kini sudah kembali hidup. Melalui akun Twitternya, @Philae2014, pesawat robotik itu mengumumkan kepada dunia bahwa ia telah bangun dari tidur panjangnya.

Kicauan Philae pada Minggu petang kemarin (14/6) menghasilkan sekitar 27 ribu retweet dari para pengikutnya.

"Philae dalam keadaan baik. Ia memiliki suhu operasi sekitar minus 35 derajat Celsius dan baterainya tersedia 24 watt. Pesawat robotik ini siap untuk beroperasi," kata pengelola proyek Philae, Stephen Ulamec dari German Aerospace Center (DLR).

Mengutip laporan situs EarthSky, pada 13 Juni kemarin pukul 22.28 waktu Jerman, Philae sempat 'berbicara' selama 85 detik  dengan tim di Bumi melalui pesawat induknya, Rosetta. 'Obrolan' tersebut adalah kontak pertamanya selama Philae hibernasi pada November 2014 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini ada 300 paket data yang sudah dianalisis oleh tim ilmuwan di DLR. Masih ada lebih dari 8.000 paket data di dalam massa memori Philae yang akan memberikan informasi lebih rinci apa yang terjadi selama beberapa hari belakangan di Komet 67P/C-G.

Misi Rosetta dianggap sangat penting karena menjadi kesempatan kali pertama untuk mengamati komet dari permukannya. Philae yang diprakarsai oleh European Space Agency (ESA) diklaim sebagai kendaraan antariksa ciptaan manusia pertama yang berhasil mendarat di permukaan komet.

Philae selama ini membantu para ilmuwan mengukur kepadatan objek panas di permukaan orbit, medan magnet, gas, dan interaksi komet dengan angin matahari.

Setelah berhasil mendarat di Komet 67P/G-C 12 November silam, Philae sempat menyimpulkan bahwa komet bukan jadi asal-muasal sejarah air di Bumi.
Baterai Philae memang mengandalkan sinar Matahari yang cukup untuk bisa terisi ulang.

Selama tujuh bulan, Komet 67P/C-G belum mendekati Matahari, sehingga Philae tidak bisa mendapatkan daya energi yang optimal untuk kembali 'hidup'.
Pengaturan idle mode yang membuatnya tertidur terus diaktifkan sebelum akhirnya kini ia terbangun dari tidur panjangnya.

(tyo/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER