Jakarta, CNN Indonesia -- Verizon Communication dilaporkan berusaha melakukan negosiasi keringanan harga US$1 miliar dari kesepakatan US$4,8 miliar yang belum mereka tuntaskan dalam membeli bisnis inti Yahoo.
Menurut laporan
New York Post yang mengutip sejumlah sumber, Verizon meminta keringanan harga ini setelah muncul beberapa kabar buruk tentang Yahoo dalam beberapa pekan terakhir.
September lalu Yahoo mengatakan sedikitnya 500 juta akun email telah diretas pada 2014 oleh kelompok yang disponsori oleh negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peretas disinyalir mencuri data-data nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat surel lain yang tersimpan sebagai alamat email recovery. Data-data penting lain terkait password, kartu kredit, dan informasi rekening bank, tampaknya tidak ikut dicuri oleh peretas.
Pada bulan Juli, Verizon sepakat untuk membeli bisnis inti Yahoo berupa sejumlah produk Internet, seperti mesin pencari, media, dan Yahoo Mail.
Kesepakatan ini diharapkan akan diselesaikan pada awal 2017 yang bakal menandai akhir operasional perusahaan Yahoo.
Namun, penjualan ini tidak termasuk kepemilikan saham Yahoo Inc sebesar 15 persen di perusahaan e-commerce Alibaba Group Holding asal China, 35,5 persen kepemilikan saham di Yahoo Jepang, investasi minoritas tertentu, dan paten non-inti milik Yahoo.
Verizon yang beroperasi di Amerika Serikat, dalam beberapa tahun terakhir ini berusaha mencari sumber pendapatan baru dari iklan digital di tengah pasar telekomunikasi nirkabel yang jenuh.
Verizon bisa memanfaatkan data pengguna AOL dan Yahoo kepada lebih dari 100 juta pelanggan telekomunikasi nirkabelnya untuk menyalurkan iklan digital berdasarkan perilaku dan preferensi online.
(adt)