Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung memilih tak menggunakan kata
"recall" pada kasus penarikan kembali Galaxy Note 7 yang sempat diklaim sebagai 'versi aman'. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut telah meminta mitranya untuk segera menghentikan penjualan segala jenis Note 7, baik yang versi pertama maupun pengganti.
Dalam situs yang khusus menjelaskan segala perihal penarikan Galaxy Note 7, tak lagi ditemui kata
"recall" yang sebelumnya ada untuk menginformasikan kepada konsumen bahwa produk tersebut harus segera ditarik dari pasaran dan ditukar dengan unit baru.
Seorang juru bicara Komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSC) yang berwenang dalam proses
recall mengatakan kepada
The Verge bahwa penarikan kembali Note 7 tak bisa disebut sama dengan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tak menyebut ini sebagai
recall," ucap sang juru bicara. Namun juru bicara komisi itu menilai penarikan kembali ini sebagai peringatan pemerintah.
Baik Samsung maupun CPSC tak menggunakan istilah
"recall" yang memiliki makna legal spesifik. Dengan kata lain, status
"recall" hanya berlaku untuk Galaxy Note 7 terdahulu, namun tidak untuk ponsel penggantinya.
Sementara itu, Samsung menyarankan kepada para pemilik untuk segera mematikan Note 7 untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
"Samsung akan meminta semua mitra global untuk menghentikan penjualan dan penukaran Galaxy Note 7. Konsumen dengan Galaxy Note 7 yang asli atau pengganti sebaiknya mematikan ponsel dan mengambil pilihan yang tersedia yakni menukar dengan ponsel Samsung model lain atau menerima pengembalian uang," tulis juru bicara Samsung dalam sebuah surel kepada
The Verge.Insiden terbakarnya Galaxy Note 7 di Amerika Serikat dan negara lain berujung pada penghentian produksi dan penjualan oleh Samsung di seluruh dunia. Kekhawatiran utama akibat kendala teknis pada unit baterai Galaxy Note 7 turut memaksa otoritas penerbangan AS mewajibkan pemilik Note 7 untuk mematikan ponselnya. Mereka juga melarang Note 7 dalam keadaan mengisi daya dan disimpan di bagasi.
Hingga saat ini Samsung masih belum menjelaskan alasan terbakarnya ponsel pengganti Galaxy Note 7 yang diklaim lebih aman dibanding sebelumnya. Namun serangkaian insiden terbakarnya Note 7 mengulangi kecacatan yang sama pada perangkat yang dirilis pada pertengahan Agustus lalu.