Jakarta, CNN Indonesia -- Twitter sebagai induk perusahaan Vine belum lama ini mengumumkan akan segera mengakhiri 'hidup' aplikasi video durasi pendek itu. Lantas apa rencana Vine selanjutnya?
Sejak diakuisisi Twitter pada Oktober 2012, Vine mampu menjaring banyak pengguna yang menggunakan layanannya untuk berbagi video berbau seni, kreasi, hingga komedi hanya dalam durasi enam detik.
Sayangnya Twitter tidak melihat ada signifikansi dari akuisisinya terhadap Vine, ditambah banyak gempuran dari berbagai layanan sejenis seperti Snapchat, Periscope, Instagram, dan Facebook Live.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Twitter pun memutuskan untuk menutup layanan Vine per 15 Desember mendatang.
Meski Twitter menyerah, lantas tak membuat para pengembang Vine turut 'tutup buku' untuk terus menciptakan produk baru.
Para pendiri Vine yakni Rus Yusupov dan Colin Kroll mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan aplikasi sosial berikutnya yang diberi nama Hype.
Hype sejatinya masih berkonsep
live broadcast yang memungkinkan pengguna menambah musik dan animasi ke video yang akan dibagikan. Saat ini Hype masih dalam bentuk Beta.
Situs
TechCrunch mewartakan, fitur unggulan Hype adalah pengguna bisa berbagi konten multimedia yang berbeda dalam satu siaran
live.
Contohnya, pengguna bisa menambah foto atau video yang sudah lebih dulu berada di galeri ponsel untuk disatukan ke dalam konten
live tersebut.
Pengguna juga bisa memperlihatkan komentar dari penguna lain dan memungkinkan mereka memberi
like hanya dengan sentuhan jari pada layar seperti Instagram.
Rencananya Hype akan diluncurkan untuk platform iOS terlebih dahulu, kemudian disusul oleh Android.
Yusupov, Kroll, dan Dom Hofmann adalah orang di balik pengembangan Vine dari awal di tahun 2012. Mereka menerima tawaran akuisisi Twitter sebesar US$30 juta di tahun yang sama.
Sebelumnya Twitter telah merumahkan para karyawan yang berada di divisi Vine. Sayangnya tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai jumlah karyawan ataupun nasib mereka seperti apa.
Twitter menyatakan, perusahaan sampai saat ini tidak akan menghapus video para pengguna yang telah dipublikasikan di Vine.
"Kami menghargai para pengguna, akun Vine Anda, dan akan tetap seperti ini," tulis Twitter melalui publikasi di situs Medium.
Perusahaan melanjutkan, "Anda masih akan tetap bisa mengakses dan mengunduh video Vine. Kami bakal menjaga situsnya tetap online, karena penting sifatnya untuk menyaksikan video-video hebat yang ada di Vine."
(hnf/tyo)