Jakarta, CNN Indonesia -- Huawei Technologies berambisi menyalip Apple sebagai produsen ponsel pintar terbesar kedua dunia dalam dua tahun ke depan.
Kepala eksekutif bidang bisnis konsumen Huawei Richard Yu dengan percaya diri mengatakan, kesempatan menyalip Apple bukan hal mustahil, sebab perusahaan saat ini telah berhasil menjadi produsen ketiga terbesar di dunia.
"Empat tahun lalu kita putuskan akan menjual ponsel. mereka bilang kita gila. Saat kita bilang ingin menjual 100 juta ponsel, mereka bilang kita gila," kata Yu kepada kantor berita
Reuters di Munich, Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kuartal tiga tahun ini, Huawei mencatatkan diri sebagai posisi produsen terbesar ketiga di dunia dengan merilis 33,6 juta unit ponsel ke pasar. Menurut perusahan analis Strategy Analytics, jumlah tersebut membuat mereka menguasai sembilan persen pangsa pasar ponsel pintar.
Posisi Apple sendiri tak begitu jauh dari jangkauan Huawei. Dengan perolehan 12 persen pangsa pasar dengan 45,5 juta unit ponsel yang terdistribusi, Apple ada di urutan kedua.
Sedangkan posisi pertama masih diduduki oleh Samsung yang menguasai 20,1 persen pasar di mana 75,3 juta ponselnya telah beredar di seluruh dunia.
Optimisme Yu membalap Apple tak lepas dari sentimen positif yang muncul di Eropa. Bahkan Yu mengklaim Huawei telah jadi produsen ponsel pintar nomor satu di Finlandia.
"Kita akan mengalahkan Apple selangkah demi selangkah, inovasi per inovasi," tegas Yu.
Pada Kamis (3/11) kemarin, Huawei baru saja meluncurkan Mate 9 yang ditujukan untuk kelas premium di Munich, Jerman.
Huawei melepas produk terbarunya itu di kisaran 699 euro atau sekitar Rp10 juta. Sedangkan varian Mate 9 yang didesain Porsche dihargai berkisar Rp20 jutaan.
Menurut Yu, sistem kecerdasan buatan terbaru hasil kembangan mereka mampu memetakan kebiasaan penggunanya akan mendobrak pasar Eropa.
"Masih banyak kesempatan di depan. Ini seperti mengendarai mobil. Selalu ada kesempatan untuk mengambil alih kompetisi di setiap tikungan," kata Yu percaya diri.
Sebelum masuk ke industri ponsel, Huawei lebih dikenal sebagai perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi.
Saat ini Huawei memperoleh momentum setelah Apple dinilai minim inovasi pada iPhone dan Samsung yang merugi besar akibat insiden dan penarikan permanen Galaxy Note 7.
"Perlahan tapi pasti kita merebut kepercayaan dan kesetiaan pelanggan," tutup Yu.
(hnf/tyo)