Presiden Baru AS Akan 'Diganjar' 11 Juta Pengikut Twitter

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2016 07:18 WIB
Siapapun yang memenangkan kursi Gedung Putih, ia akan menggunakan akun Twitter @POTUS yang sudah lebih dulu memiliki lebih dari 11 juta follower.
Dua kandidat Capres AS, Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam hitungan jam, pemilu Amerika Serikat akan segera dilaksanakan. Siapapun yang memenangkan kursi Gedung Putih akan dihibahkan akun Twitter @POTUS lengkap dengan pengikut alias follower yang jumlahnya jutaan.

Pergantian masa kepemimpinan suatu negara tentu saja membutuhkan transisi dari segi administrasi. Tak terkecuali kepengurusan akun media sosial sebagai alat menjaring masyarakat secara borderless alias tanpa batas.

Selama ini, Barack Obama menggunakan akun Twitter @POTUS yang pertama kali dibikin pada Mei 2015. Kata POTUS sendiri merupakan singkatan yang memiliki kepanjangan President of The United States.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejak digunakan Obama pada 18 Mei 2015, @POTUS sudah menghasilkan sekitar 11,2 juta pengikut.

"Hello, Twitter! It's Barack. Really! Six years in, they're finally giving me my own account," kicau Obama satu tahun lalu.

Pemilu AS kali ini menjadi pertarungan antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Siapapun yang memenangkan gelar presiden, ia akan tetap menggunakan akun @POTUS tersebut.

Mengutip situs The Next Web, nantinya semua tweet alias kicauan yang pernah ditulis oleh Obama selama ini akan disingkirkan agar presiden yang terpilih bisa menggunakannya seperti akun baru.

Meskipun semua tweet akan dihapus, tidak akan ada perubahan pada jumlah follower akun @POTUS.

Sistem ini juga akan berlaku terhadap akun media sosial lain seperti laman Facebook, Instagram, channel YouTube Gedung Putih, Medium, hingga Tumblr.


Lantas bagaimana nasib konten semasa kepemimpinan Obama?

Sejak awal, pihak Gedung Putih sudah menjalin kemitraan dengan National Archived and Records Administration (NARA). Jadi semua konten lawas dari masa Obama akan 'diawetkan' oleh NARA.

Seperti yang diketahui, pemilu AS akan diselenggarakan pada 8 November waktu setempat.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Senin (7/11) atau sehari sebelum pemilu, persiapan pesta besar telah dilakukan oleh kubu Clinton. Acara bertajuk "Ajang Malam Pemilu" ini akan digelar di Gedung Konvensi Jacob K. Javits, New York City.

Hal yang sama juga dilakukan oleh kubu Trump. Namun, Trump lebih optimistis menang, terlihat dari judul acara yang akan dia gelar usai pemilu, yaitu "Pesta Kemenangan Donald J. Trump".

Pesta Trump akan digelar di Hotel Hilton Midtown di pusat distrik Manhattan, New York City. (hnf)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER