Akses LinkedIn Terancam Mati di Rusia

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Jumat, 18 Nov 2016 16:33 WIB
Akses LinkedIn akan ditutup, karena mereka gagal memindahkan database pengguna ke Rusia.
Pemerintah Rusia akan memblokir akses LinkedIn. (Foto: REUTERS/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia berencana mendepak layanan jejaring profesional LinkedIn dari negaranya dalam waktu dekat.

Hal itu dilakukan sebagai reaksi dari penolakan LinkedIn yang tidak bersedia memindahkan server penyimpanan data pengguna ke Rusia.

"Akses LinkedIn akan ditutup, karena mereka gagal memindahkan database pengguna ke Rusia," ucap juru bicara pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor kepada The Washington Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roskomnadzor kemarin (17/11) kepada kantor berita Interfax mengatakan akan memblokir akses LinkedIn di Rusia dalam waktu 24 jam.


Sejumlah penyedia layanan internet di Rusia diketahui juga mulai memblokir akses LinkedIn. Pemblokiran ini disinyalir ada kaitannya dengan aktivitas politik Rusia.

Ada kekhawatiran aksi blokir LinkedIn dengan dugaan pembatasan akses internet di negeri Vladimir Putin tersebut.

Di tahun 2014, LinkedIn menjadi salah satu target pemerintah setelah diketahui ada upaya mengorganisir demonstran untuk menjalankan protes menentang pemerintah. Akibat hal itu, pemerintah kemudian memberikan waktu enam bulan bagi LinkedIn untuk membuka server di Rusia.

Namun begitu, pemerintah berdalih tuntutan membuka server sebagai alasan privasi bagi pengguna di Rusia.


Kasus ini merupakan yang pertama di dunia, di mana sebuah negara memblokir layanan internet asing karena memilih menyimpan data pribadi penggunanya di server yang berada di luar negeri. Pihak LinkedIn menyatakan, perusahaannya sedang mencoba melakukan banding ke pengadilan untuk mengubah keputusan Pemerintah Rusia.

"Visi LinkedIn adalah untuk menciptakan peluang ekonomi bagi seluruh tenaga kerja global," tulis penyataan yang dikeluarkan LinkedIn.

Pengadilan Rusia dikhawatirkan juga akan menolak akses terhadap LinkedIn. Jutaan pengguna individu dan perusahaan di Rusia menggunakan LinkedIn untuk mengembangkan usaha mereka.

"Kami memiliki waktu beberapa hari lagi untuk bertemu Roskomadzor dan membahas permintaan pemindahan server data," ujar pihak LinkedIn.

Selain LinkedIn, menurut Roskomnadzor, sejumlah layanan internet seperti Google, eBay, Booking.com dan Uber memilih 'bermain aman' dan telah mengambil langkah untuk memindahkan server penyimpanan data mereka ke Rusia. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER