Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian mengadakan pertemuan dengan sejumlah penggiat media sosial pada Rabu (23/11). Sayang, pertemuan itu malah viral dengan dampak negatif.
Seperti yang diposting oleh akun Facebook atas nama Alisia Ismael. Dia mengunggah dua buah foto pertemuan kedua belah pihak dan menyertainya dengan tudingan untuk melindungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam postingan yang disebar 18.137 kali ketika tulisan ini dibuat, memuat gambar sejumlah orang yang dikenal giat dalam jejaring media sosial seperti Enda Nasution, Wicaksono alias Ndoro Kakung, dan Ulin Ni'am Yusron.
Akun Alisia tadi menuliskan bahwa pegiat media sosial yang diundang sebagai pendukung Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal itu, Enda Nasution mengaku sejumlah netizen yang tergabung di dalam Masyarakat Anti-Hoax meminta audensi dengan Kapolri. Namun ia tidak menolak atau mengakui tudingan yang dialamatkan kepadanya dan peserta lain sebagai pendukung Ahok.
"Saya tidak bisa bilang iya atau tidak, tapi pertemuan ini pemicunya memang kasus Ahok," tutur Enda kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon Jumat (25/11) pagi.
Enda menjelaskan bahwa pertemuan tersebut berawal dari permintaan Tito untuk mengatasi penyebaran informasi palsu yang tak terkontrol di internet, utamanya di media sosial, yang belakangan hingar-bingar.
 Foto: Screenshoot via Facebook/Alisia Ismael |
Pertemuan itu ia nilai sebagai partisipasi publik dalam memerangi berita simpang-siur yang sebenarnya terjadi tak hanya di kubu anti-Ahok namun juga di kubu pro-Ahok.
"Kita melihat informasi palsu itu datangnya dari kedua kubu. Makanya kita dimintai tolong oleh Kapolri info-info yang tidak benar atau hoax untuk diberitahu atau di-counter," lanjut Enda.
Meski demikian, pertemuan yang diikuti oleh 20-30 orang pegiat media sosial ini Enda akui tidak bisa dianggap sebagai mewakili seratus persen seluruh pengguna media sosial di Indonesia.
Dari pertemuan tersebut potensi kerusuhan yang dapat mengakibatkan stabilitas nasional terguncang menjadi fokus utama. Menurut Enda, Tito menyebut ada beberapa pihak yang menunggangi kasus Ahok untuk mengacaukan negara.
"Intinya adalah ada semacam pihak-pihak yang mau manfaatin kasus Ahok dan ini pihak-pihaknya sudah ketahuan dari dulu," tambah Enda.
Sebagai respon itu, Enda dan partisipan pertemuan itu akan aktif memberi pemahaman kepada publik terkait informasi sesat yang kerap muncul melalui jejaring yang mereka miliki.
(tyo)