Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan media sosial awalnya ditujukan untuk menjaga hubungan baik dengan teman lama dan keluarga yang berjauhan. Namun belakangan, netizen justru memilih untuk mulai mengurangi intensitas hingga berhenti menggunakan media sosial.
Salah satu alasan utama netizen meninggalkan media sosial karena dianggap membuang waktu. Namun begitu, sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh Kaspersky Lab di 12 negara mendapati Facebook dan Instagram justru masih memiliki pengguna setia.
Ketakutan kehilangan memori digital dan kontak dengan teman-teman menjadi alasan utama pengguna tetap menggunakan Facebook dan Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei daring yang melibatkan 4.831 responden menunjukkan bahwa seseorang tidak mampu menahan diri untuk tidak melihat percakapan di media sosial dan tidak meng-update status di ponsel mereka.
Di sisi lain, terlihat pula bahwa pengguna sebenarnya cukup kritis dan sadar terhadap diri mereka sendiri atau sekitar 39 persen responden percaya bahwa mereka hanya membuang-buang waktu di media sosial. Sementara hampir 78 persen menyatakan bahwa mereka sudah mempertimbangkan untuk meninggalkan media sosial.
Meskipun ada kecenderungan untuk meninggalkan jejaring sosial, namun netizen merasa ada keterpaksaan untuk tetap tinggal. Sebagian besar atau sekitar 62 persen diantaranya percaya bahwa mereka akan kehilangan kontak dengan teman-temannya jika meninggalkan jejaring sosial.
Sekitar 21 persen responden mengaku tidak merasa khawatir dengan teman-teman mereka, tetapi takut tidak dapat mengembalikan kenangan digital seperti foto dan video yang pernah diunggah.
"Sejatinya setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan platform yang ingin mereka gunakan atau meninggalkannya setiap saat. Kebebasan digital yang sesungguhnya bukanlah soal harus melakukan suatu pengorbanan. Kami ingin setiap orang mendapatkan kendali penuh yaitu mampu memiliki salinan yang telah dienkripsi untuk semua kenangan digital mereka setiap saat", tutur Evgeny Chereshnev, Head of Social Media di Kaspersky Lab dalam keterangan resmi.
Untuk menjawab kekhawatiran netizen terkait kenangan digital yang sudah dibagikan, Kaspersky memperkenakan aplikasi FFForget. Aplikasi yang telah terenkripsi ini bisa mem-
back up semua hal yang pernah dibagikan dari media sosial dan diharapkan bisa mengatasi kekhawatiran hilangnya kenangan digital.
"Kami berusaha menciptakan solusi sehingga individu tidak perlu takut kehilangan memori karena akun yang diretas. Salah satu yang terpenting, seseorang tetap berhak untuk meninggalkan jejaring sosial setiap saat tanpa kehilangan apa yang menjadi milik mereka, yaitu kehidupan digital," imbuh Evgeny.
(evn)