Video 'Eksis' di Medsos, Soal Kualitas atau Sensasi?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Minggu, 18 Des 2016 16:51 WIB
Video di internet bisa 'eksis' tak perlu mengandung sensasi. Cukup isi konten yang berkualitas dan gambar apik dari perangkat pintar yang dipakai.
Seminar Aksi Hijau yang diadakan Oppo Indonesia di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada Jumat (16/12). (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konten yang disebar di internet kini memang tak lagi sekadar tulisan teks, tetapi juga foto dan gambar bergerak seperti video. Namun, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan agar video yang diunggah bisa 'eksis' dan bermanfaat?

Dalam kesempatan seminar Aksi Hijau yang diselenggarakan Oppo Indonesia di Conventional Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ada salah satu peserta mahasiswa bertanya soal bobot video yang layak ditayangkan di media sosial.

"Jika kita sibuk memikirkan konten atau isi video yang kita buat harus seperti apa agar berguna, tetapi di sisi lain ada video yang isinya drama nangis-nangis oleh seorang remaja yang kemudian melejit di medsos dan ditonton banyak orang. Jadi kita harus bikin konten yang seperti apa?" Kira-kira begitu pertanyaan yang dilontarkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal ini, Head of Multimedia CNNIndonesia.com Fajrian menuturkan sejumlah hal.


Menurutnya, netizen harus peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Jika merasa ada sesuatu yang menarik atau justru ada hal yang tidak sesuai pada tempatnya, jangan ragu dan minder untuk mengkritisi melalui video.

"Pada dasarnya tidak salah juga netizen menonton tayangan yang diunggah di internet seperti YouTube atau platform lain jika isinya hanya sekadar sensasi. Namun, kembali lagi, kalian niatnya ingin menyuguhkan sesuatu yang berguna atau hanya sensasi?" ucap Fajrian pada Jumat lalu (16/12). 

Menurut Fajrian, tentunya akan lebih banyak potensi bagi netizen muda untuk membuat konten lebih berguna yang pantas dikonsumsi khalayak umum. Misal, soal lingkungan sekitar yang kerap kena polusi hingga hewan yang butuh tempat tinggal.

"Dulu mungkin orang merasa harus punya kamera profesional baru bisa bikin konten foto atau video bagus. Padahal sekarang gadget yang kita genggam setiap hari sudah bisa jadi alat menjanjikan," katanya lagi.

Seminar Aksi Hijau yang diselenggarakan di Conventional Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada Jumat (16/12) mendapat antusiasme tinggi oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Bahkan saat acara dimulai, banyak di antaranya terpaksa duduk di lantai karena kapasitas ruangan sudah penuh.Seminar Aksi Hijau yang diselenggarakan di Conventional Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada Jumat (16/12) mendapat antusiasme tinggi oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Bahkan saat acara dimulai, banyak di antaranya terpaksa duduk di lantai karena kapasitas ruangan sudah penuh. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Paling tidak, ponsel pintar yang sudah dibekali kamera mumpuni sudah jadi modal utama bagi netizen yang doyan merekam banyak hal.

"Sayang jika kita punya ponsel canggih, misal seperti Oppo F1s yang bahkan kameranya sudah mencapai 16MP dan 13MP, tidak dimanfaatkan untuk konten yang lebih berguna," lanjut Fajrian.

Saran lain agar video yang dibikin tidak sekadar sensasi dan lebih berkualitas, Fajrian percaya akan kreativitas yang perlu ditonjolkan. Konsep yang berbeda, keringkasan video, dan pengambilan gambar yang catchy jadi jurus utama.

"Tidak perlu panjang-panjang, kalian bisa olah video jadi lebih ringkas dan kena di maknanya. Sudah banyak juga aplikasi di Playstore yang bisa buat olah video. Lalu, kamera ponsel yang sudah bagus juga harus dimaksimalkan dengan pengambilan gambar yang apik," kata Fajrian.


Fajrian lalu menyambung, "kalau sudah percaya diri terhadap kualitas konten yang dibungkus dengan menarik, pasti dilirik kok. Tak perlu muluk-muluk harus viral atau bagaimana, yang penting bisa berbagi konten positif."

Hal senada juga disampaikan oleh Public Communication Oppo Indonesia Muh Irfan. Ia mendorong agar anak muda bisa memanfaatkan teknologi untuk hal yang mampu 'menularkan' semangat baru ke sesamanya.

"Banyak hal menarik yang bisa diangkat, seperti isu lingkungan atau apapun yang layak dibagikan sebagai informasi. Sharing ini bisa memanfaatkan kehadiran media sosial dan perangkat pintar seperti smartphone. Konsumen tak perlu khawatir soal kualitas perangkat, karena produk seperti yang kami keluarkan yakni Oppo seri F1s sudah didukung oleh spesifikasi dan kamera apik," kata Irfan. (hnf)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER