Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Baidu asal China tampaknya ingin lebih serius dalam mengembangkan kecerdasan buatan (
artificial intelligence/AI). Belum lama ini, Baidu yang sering disebut sebagai Google-nya Negeri Tirai Bambu berhasil membajak petinggi Microsoft demi AI.
Baidu ingin menggenjot teknologi AI sebagai mesin pendapatan perusahaan yang menyediakan layanan mesin peramban itu.
Meski telah memiliki 'jagoan' AI dari Google bernama Andrew Ng, Baidu kini merekrut Qi Lu yang dulunya menjabat sebagai eksekutif wakil presiden Microsoft.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lu memiliki kemampuan apik dalam memimpin dan pengalaman manajemen. Ia kini menyetir otoritas perusahaan di bidang kecerdasan buatan," ucap CEO Baidu, Robin Li.
Selama di Microsoft, Lu memimpin unit yang bertanggung jawab dalam pengembangan Office, Bing, dan Skype.
Di Baidu, Lu akan membantu mengembangkan AI sebagai fokus utama strategis perusahaan sampai satu dekade ke depan.
Mengutip situs
Business Insider, Baidu menggelontorkan dana sebesar US$200 juta pada Oktober kemarin untuk fokus pada teknologi AI,
augmented reality, dan
Deep Learning.Sebelumnya Baidu juga telah mengeluarkan US$3 miliar pada September lalu untuk para startup yang sedang memasuki tahap menengah dan terakhir kematangan perusahaan.
Ini bukan kali pertama Baidu membajak jajaran eksekutif Microsoft. Pada 2014 silam, perusahaan merekrut salah satu petinggi Microsoft Zhang Ya-Qin yang kini menjadi presiden divisi pengembangan bisnis Baidu.