Grab Kucurkan Rp 9,3 Triliun untuk Bisnis di Indonesia

Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2017 16:05 WIB
Dana sebesar Rp 9,3 triliun yang dikucurkan Grab untuk bisnisnya di Indonesia selama empat tahun kedepan akan difokuskan pada empat sektor.
Group CEO dan co-founder Grab Anthony Tan (keempat dari kiri) saat mengumumkan komitmen investasi Grab di Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Bintoro Agung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Grab berkomitmen menggelontorkan investasi US$700 juta dolar atau sekitar Rp9,3 triliun untuk bisnisnya di Indonesia selama empat tahun ke depan. Investasi besar ini akan difokuskan dalam tiga sektor.

Grab menjabarkan ambisinya di Indonesia dalam Master Plan 2020 'Grab4Indonesia'. Investasi setara Rp9,3 triliun itu disebut oleh co-founder sekaligus CEO Group Grab Anthony Tan akan dialihkan utamanya ke pembangunan pusat penelitian dan pengembangan (R&D).

"Master Plan ini menggarisbawahi komitmen kami untuk memajukan Asia Tenggara serta antusiasme kami terhadap peluang di Indonesia," kata Anthony di Jakarta, Kamis (2/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

R&D itu direncanakan akan dibangun di Jakarta dengan kebutuhan teknisi sekitar 150 orang teknisi dalam dua tahun ke depan. Pusat pengembangan itu ditujukan untuk menghasilkan inovasi khas lokal seperti GrabBike atau GrabHitch.

Setelah rekrutmen teknisi rampung, Grab akan memboyong mereka turut belajar di R&D Grab di tempat lain seperti di Seattle, Beijing, dan Singapura.

Selain investasi di sektor tenaga kerja ahli, Grab juga mengucurkan dana untuk ekosistem digital di Indonesia dengan porsi US$100 juta dolar. Grab berniat mengembangkan startup maupun kewirausahaan di bidang teknologi tak lain dalam program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang diinisiasi pemerintah.

Sektor terakhir, Grab ingin memperluas layanan pembayaran mobile yang mereka miliki dengan memperbanyak kerja sama di dalam negeri. Hingga saat ini Grab yang sudah punya GrabPay, telah menggandeng Mandiri lewat e-Cash dan Nobu Bank.

Mereka juga berniat merambah bisnis pembiayaan bagi mitra pengemudinya untuk memperoleh ponsel atau kendaraan bermotor. Namun untuk sektor ini, Grab belum memberi detail investasinya.

Investasi raksasa Grab ini mendapat sambutan dari pemerintah yang tengah menggebu-gebu menarik modal dari luar.

"Kita menghargai komitmen Grab untuk paar Indonesia," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong di tempat yang sama.


Hal yang sama juga diutarakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Kendati demikian, Rudiantara sedikit menyentil Grab agar memperluas investasi di luar Jawa.

"Mungkin R&D Grab akan di Lippo Karawaci. Tapi saya memohon dengan hormat agar Grab berikutnya membangun R&D di luar Jawa," tutur Rudiantara.

Grab sendiri saat ini menyebut punya 630 ribu mitra pengemudi di enam negara mereka beroperasi. Sejak 2012, aplikasi Grab telah diunduh 33 juta kali.

Grab Indonesia turut mengklaim telah mengantongi pertumbuhan bisnis hingga 600 persen di layanan GrabCar dan GrabBike di 2016. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER