Jakarta, CNN Indonesia -- Dari segi usia Mox Digital Indonesia, penyedia layanan streaming film lokal baru berusia setahun lebih. Dengan umur singkat itu, Mox berniat menjelma menjadi 'Netflix Indonesia'.
Nama Netflix sebagai penyedia layanan streaming video populer berkat serial bersambung yang mereka produksi mandiri seperti Stranger Thing, Narcos, dan House of Cards. Langkah Netflix itu ingin ditiru oleh Mox dengan membuat serial drama sendiri.
"Soal produksi film, Mox berharap bisa produksi film sendiri seperti Netflix," ujar pendiri dan Chief Strategist Mox Rafli Ridwan di Jakarta, Jumat (3/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memenuhi impian itu, Mox berniat mengumpulkan valuasi perusahaan hingga Rp10 triliun. Kendati demikian, Mox sudah punya rencana memproduksi serial sendiri di tahun ini.
Sementara ini, Mox masih berfokus pada konten film lokal Indonesia di platform mereka. Film yang ditampilkan merentang dari keluaran jaman Suzanna hingga film bioskop Indonesia terkini dengan menyasar usia muda di wilayah yang tak terjangkau bioskop.
Berbeda dengan Netflix, Mox masih belum punya fitur-fitur detail yang menarik pasar yang sudah terbiasa mengonsumsi layanan streaming. Contohnya adalah film Mox yang tak bisa diunduh.
Mox beralasan, selain masih mengutamakan layanan streaming ke pelanggannya, cara tersebut juga dipakai untuk mencegah pembajakan.
Kekurangan lainnya adalah Mox belum mendukung koneksi ke perangkat tambahan seperti Chromecast. Padahal, layanan video streaming lain seperti Netflix dan Iflix sudah mengaitkannya di platform masing-masing.
Dengan harganya yang relatif murah, Chromecast memudahkan penikmat video streaming menonton di layar televisi dari perangkat mobile mereka.
Mox yang beroperasi sejak Desember 2015 mengklaim sudah menggaet 1,3 juta pelanggan hingga saat ini. Fokus pada konten film lokal saja, Mox mengaku lebih laku di wilayah di luar kota-kota besar dengan perbandingan 60:40.
Pada tahun ini, Mox menargetkan total pelanggannya mencapai 3 juta, itu artinya lebih dari 100 persen jumlah pelanggan sekarang. Selain di Indonesia, Mox yang juga beroperasi di Singapura, Malaysia, Brunei, Taiwan, dan Hongkong, serta berencana untuk ekspansi ke Timur Tengah dan Eropa.
(evn)