Setengah Tahun di Indonesia, Hooq Punya 1 Juta User

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 17:27 WIB
Sudah enam bulan hadir di Indonesia, Hooq telah menjamah satu juta user. Hooq siap mengakuisisi pengguna baru dengan fitur anyarnya, Freemium.
CEO Hooq, Peter Bithos. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan streaming konten asal Singapura, Hooq memang telah hadir sejak April 2016. Layanan sejenis Netflix ini pun membeberkan perkembangannya selama hadir enam bulan di Tanah Air.

Country Manager Hooq Indonesia Guntur Siboro mengatakan, antusiasme pengguna Indonesia terhadap layanan video on-demand terbilang bagus.

"Enam bulan hadir, pengguna Hooq sudah mencapai satu juta user. Sedangkan ada sekitar 20 juta viewers yang menonton konten di Hooq," ucap Guntur saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diakuinya, saat ini posisi Indonesia di pasar Asia yang dikuasai Hooq menempati peringkat kedua dari sisi jumlah penggunanya. Negara pertama yang memiliki pengguna terbanyak adalah India.

Sementara itu CEO Hooq Peter Bithos menyatakan keunggulan Hooq yang memang diisi oleh konten lokal, yakni film dan serial Indonesia. dari 3.000 karya lokal, sekitar dua pertiga konten sudah dimuat di dalam Hooq.

Bithos pun mengumumkan fitur anyar Hooq yang bernama Freemium. Ia mengklaim fitur ini menjadi yang pertama di dunia. Freemium ini bisa dibilang sebagai cara Hooq untuk mengakuisisi pengguna baru.

"Freemium ini bebas iklan. Bisa digunakan bagi pengguna yang sudah terdaftar ke Hooq namun belum berlangganan. Ditujukan bagi mereka yang menyukai konten serial," ujar Bithos.

Setiap pengguna Hooq baru mendapat akses gratis selama tujuh hari untuk menikmati konten film dan serial. Lewat dari tujuh hari, pengguna masih diberi kesempatan menyaksikan satu episode dari setiap serial yang ada di Hooq.

"Jika tertarik, mereka bisa melanjutkan ke layanan berbayar," sambung Bithos.

Sayangnya baik Bithos maupun Guntur enggan memberi tahu target jumlah pengguna Hooq hingga akhir tahun hingga 2017 mendatang.

Selain itu, Hooq juga memperbarui tampilan aplikasinya menjadi mirip linimasa media sosial seperti Facebook dan Twitter.

"Dulu kami ciptakan tampilan yang posternya kecil dan geser ke samping. Sekarang semuanya scroll down dan gambarnya lebih besar. Kami juga menambahkan fitur 'watch later'," terang Bithos lagi.


Selain di Indonesia, Hooq hadir di Filipina, Thailand, dan India. Di Indonesia, Hooq mendirikan kantor perwakilan di Jakarta yang berisi belasan karyawan yang tugasnya mengurus teks subtitle, serta markas para teknisi dan pengembang di Bandung.

Menggandeng operator besar Indonesia, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Telkomsel, Smartfren Telecom, dan Hutchison 3G pengguna bisa berlangganan Hooq dengan biaya sebesar Rp49.500 per bulan. (hnf/tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER