Jenis chipset yang disematkan di A7 kali ini hanya satu yaitu Exynos 7880 dengan 1,9 GHz octa-core. Dipadu dengan RAM berkapasitas 3GB, performa ponsel ini hampir tak ada gangguan.
Samsung mengklaim Exynos 7880 membuat konsumsi daya baterai 36 persen lebih efisien. Untuk membuktikannya, kami membuka belasan aplikasi dan mengoperasikannya secara simultan.
Hasilnya memuaskan. Memang perpindahan dari satu aplikasi ke aplikasi lain terkadang sedikit tersendat. Namun tak ada gangguan berarti di luar itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mengujinya dengan sejumlah game berat pun kinerja prosesor masih lancar. Kami mengujinya dengan memainkan game Assassin's Creed Pirates yang berukuran 807 MB. Setelah beberapa waktu memainkannya, game tersebut berjalan mulus tanpa hambatan.
 Foto: CNN Indonesia/Safir Makki |
Sadar akan kebutuhan memori yang lebih besar, Samsung melipatgandakan ruang memori internal A7 dari 16GB menjadi 32GB serta ruang memori tambahan yang bisa membaca hingga 256GB. Itu artinya A7 bisa digunakan untuk dua kartu SIM tanpa mengorbankan slot microSD.
Adapun fitur yang paling mengesankan dan perlu digarisbawahi adalah ketahanan baterainya yang luar biasa. Samsung memang menambah sedikit kapasitas baterainya menjadi 3600 mAh. Namun pertambahan durasi hidup ponsel ini terasa begitu signifikan.
Saat bermain game selama satu jam non-stop, baterai yang berkurang tidak pernah lebih dari sepuluh persen. Sementara waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai dari nol sampai 100 persen hanya memakan waktu dua jam.
Ada kemungkinan keputusan Samsung menggunakan baterai, layar, dan chipset buatan mereka sendiri di A7 ini berperan besar dalam efisiensi tenaga. Dengan daya tahannya yang begitu luar biasa, A7 merupakan menyediakan pilihan paling mudah.
Satu fitur lainnya yang menjadi nilai lebih A7 dari pendahulunya adalah sertifikasi IP68 yang artinya ponsel ini kedap air sampai kedalaman 1,5 meter. Sebelumnya tak ada ponsel Samsung di luar flagship mereka yang dibekali fitur seperti ini.
Ponsel ini memang terbukti resisten di dalam air. Hanya saja, saat di keadaan basah, pemindai sidik jari A7 tak berfungsi normal.
KameraBerbicara tentang generasi milenial, maka tak lepas dari fenomena selfie. Tidak heran beberapa waktu terakhir vendor ponsel saling berlomba merilis ponsel dengan kapasitas kamera sekunder yang begitu besar. Sebut saja Oppo F1s, Vivo V5Plus, hingga OnePlus 3T, yang rata-rata beresolusi di atas 16MP untuk kamera sekundernya.
Untuk menyaingi vendor-vendor di atas, Samsung juga membenamkan kamera 16MP di depan dan belakang kamera dengan bukaan f1/9.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Secara umum foto yang dihasilkan kamera A7 cukup mengesankan. Hanya saja di ponsel yang kami uji, hasil foto yang dihasilkan agak blur meski fokus sudah terkunci.
Namun yang perlu diperhatikan di kamera ini adalah fitur beautifikasi yang terlampau berlebihan memoles hasil jepretan. Dengan sendirinya, wajah seseorang di kamera ini akan terlihat lebih mulus dan bersih.
Tak jarang foto yang dihasilkan lebih terlihat sebagai foto editan di Photoshop ketimbang foto yang diambil langsung.
Rekayasa foto dari fitur yang disediakan Samsung di kamera A7 ini pun sangat mengakomodasi kebutuhan pemuja selfie. Lebar wajah hingga besaran pupil bisa diatur sesuka hati dengan efek di menu kamera. Bergembiralah mereka yang ingin tampil sempurna meskipun hanya di foto saja.
Kekurangan lainnya di kamera A7 adalah mudah sekali berguncang. Kendati demikian, kekurangan-kekurangan itu bisa termaafkan berkat tampilan antarmuka menu kamera A7 yang ringkas. Pada A7 ini tak lagi ditemukan tombol-tombol kurang penting yang terlihat di layar.
KesimpulanPujian perlu diberikan kepada Samsung yang mampu mengemas Galaxy A7 2017 lebih cantik, kuat, dan cepat dari pendahulunya. Namun ada beberapa catatan di dalam pujian itu.
Catatan tersebut seperti nihilnya konektivitas USB on-the-go, penempatan speaker yang mengganggu, kamera mudah terguncang, serta efek berlebihan untuk jepretan kamera A7.
Melihat kemampuannya yang begitu tahan lama, rasanya kurang tepat bila Samsung mengesankan A7 untuk kalangan milenial perkotaan seperti yang mereka iklankan. Dengan daya tahan baterai yang luar biasa serta kedap air dan debu, A7 ini sangat cocok bagi mereka yang kerap bepergian.
Kendati demikian faktor harga bisa jadi penentu diterima atau tidaknya A7 di pasaran. Dengan banderol sekitar Rp6 juta, rasanya A7 akan sulit bersaing dengan 'adiknya' sendiri yaitu A5. Selisih harga Rp1 juta lebih mahal dari A5 hanya untuk ukuran ponsel dan kapasitas yang lebih besar bukan alasan yang cukup kuat bagi A7.
(evn)