Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung mengumumkan akan menjual jutaaan Galaxy Note 7 yang telah diperbarui atau yang dikenal rekondisi. Ponsel pintar ini sempat ditarik secara massal karena alasan keamanan.
Produsen asal Korea Selata itu mengatakan telah melakukan konsultasi di beberapa negara agar bisa menjual Galaxy Note 7 sebagai ponsel rekondisi atau ponsel yang diperbarui.
Seperti dikutip dari
The Guardian, Samsung pernah menarik setidaknya empat juta Galaxy Note 7 karena peristiwa anomali baterai yang membuat ponsel itu terbakar.
Bahkan karena kejadian itu, sejumlah maskapai penerbangan, termasuk di Indonesia, melarang pengguna membawa masuk Galaxy Note 7 masuk ke dalam kabin atau bagasi pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal Galaxy Note 7 rekondisi ini sudah melalui proses yang ketat dan aman dengan memisahkan kembali komponen yang bermasalah dan mengekstraksi logam di dalamnya.
"Mengenai Galaxy Note 7 yang direkondisi, penerapannya tergantung pada hasil konsultasi dengan pihak berwenang dan operator serta pertimbangan permintaan masing-masing pasar," tulis pernyataan Samsung.
 Penjelasan anomali baterai Galaxy Note 7 (Diolah dari DOK. SAMSUNG) |
"Tanggal rilis Galaxy Note 7 ini ditentukan sesuai masing-masing pasar (negara)," sebutnya lagi.
Menjual produk refurbished untuk seri andalan seperti Galaxy Note 7 bisa membuat konsumen membeli produk lebih murah, dan memguntungkan bagi Samsung karena perusahaan mendapat tambahan pendapatan.
Hal ini juga sejalan dengan upaya Samsung mendorong efisiensi biaya dan menjaga margin operasi di atas 10 persen