Pemerintah Putar Otak Amankan Slot Orbit

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2017 10:21 WIB
Pemerintah saat ini sedang berburu operator yang sanggup membeli satelit baru untuk mengisi slot orbit yang tak lama lagi akan kosong.
Satelit Telkom 3S yang berhasil mengorbit (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia mencari akal untuk mengamankan slot orbit yang mereka punya. Dari tujuh slot orbit yang Indonesia miliki, dua di antaranya akan segera menganggur.

Kepala Subdirektorat Manajemen Satelit Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mulyadi, menyebut pihaknya sedang berburu operator yang sanggup membeli satelit baru untuk mengisi slot orbit yang tak lama lagi akan kosong.

Slot orbit satelit yang dimaksud terletak di 113 derajat Bujur Timur (BT) dan 146 derajat. Saat ini kedua slot masih dihuni oleh satelit Palapa D milik Indosat dan Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Masa operasi kedua satelit itu akan habis pada 2020 nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski terlihat masih lama, pemerintah khawatir jika tak ada kepastian mereka bisa kehilangan slot orbit tersebut. Pasalnya sesuai peraturan yang berlaku, operator satelit wajib memastikan punya kontrak pengadaan satelit baru paling lambat dua tahun sebelum masa berlakunya berakhir.

"Kami tidak ingin terancam kehilangan slot karena ada batas waktunya, kalau tidak diisi akan hilang. Jadi seharusnya 2018 itu harus punya kontrak satelit," jelas Mulyadi saat ditemui di Stasiun Utama Pengendali Satelit Telkom di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/4).

Dari keterangannya, hingga saat ini tidak ada tanda-tanda dari Indosat untuk melakukan pengadaan satelit baru. Untuk mengakalinya, pemerintah akan mencarikan operator lain yang sanggup mengisi kekosongan dua slot orbit di 2020 nanti.

"Kalau tidak punya kemampuan, negara akan mencarikan yang mampu karena kalau tidak ada kita akan kehilangan slotnya, tapi kalau mampu ya akan diteruskan," imbuh Mulyadi.

Jatah slot orbit bagi sebuah negara menjadi penting lantaran termasuk sebagai sumber daya terbatas. Saat ini Indonesia hanya memiliki tujuh slot orbit, jauh lebih sedikit ketimbang negara lain seperti Luksemburg dengan 50 slot.

Slot orbit menjadi penting karena kebutuhan komunikasi yang dibebankan ke transponder satelit terus bertambah. Makin besar kebutuhan layanan dan industri komunikasi suatu negara, makin besar pula kebutuhan transponder satelitnya. Sementara itu, kebutuhan transponder nasional saat ini mencapai 300 buah dan sepertiga darinya dimiliki oleh Telkom.

Telkom Kandidat Terkuat

Di sisi lain, kemungkinan slot orbit di 113 derajat BT milik Indosat akan diberikan ke Telkom. Hal itu menyusul pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno soal kebutuhan slot tambahan bagi Telkom.

"Saya dengar Telkom membutuhkan slot orbit tambahan. Saya minta ke Dirjen untuk memberikannya ke Telkom," ucap Rini dalam sambutannya mengenai pengoperasian satelit Telkom 3S.

Ucapan Rini tersebut dialamatkan kepada Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo.

Meski sudah memiliki tiga satelit yang beroperasi, Telkom memang mengaku masih butuh slot orbit baru untuk memenuhi kebutuhan transponder mereka. Satelit tersebut adalah satelit Telkom 3S yang baru saja beroperasi, Telkom 2 yang aktif hingga 2022, dan Telkom 1 yang slot orbitnya akan digantikan oleh Telkom 4 tahun depan.

Kebutuhan slot tambahan itu diamini oleh Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga. Telkom berencana menambah jumlah transponder melalui dua cara.

"Dengan menambah satelit atau mengakuisisi perusahaan satelit yang saat ini sedang dijajaki," kata Alex.

Salah satu dari sederet perusahaan satelit asal Malaysia, Thailand, Eropa, dan Amerika yang satelitnya mengudara di atas wilayah Indonesia disebut Alex sebagai calon perusahaan yang sedang dijajaki oleh Telkom untuk diakuisisi.

Mulyadi pun tak menampik kemungkinan keinginan Telkom mencaplok slot orbit yang akan ditinggalkan satelit Indosat per 2020 nanti. Bahkan saat ini Telkom sudah mengajukan empat slot orbit baru untuk didaftarkan ke International Communication Union (ITU). Kesemua slot yang diajukan Telkom berada di atas wilayah Indonesia.

"Yang diajukan Telkom itu termasuk slot yang dipegang Indosat di 113 derajat BT tadi," terang Mulyadi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER