Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah meluncur pada pertengahan Februari lalu, satelit Telkom 3S kini resmi beroperasi. Resminya operasional satelit ini setelah melewati sejumlah pengujian dan prosedur.
Prosedur pertama yang berhasil dilahap satelit ini adalah pengujian transponder C-Band di orbit transit 135,5 derajat Bujur Timur (BT). Hal yang sama terjadi dalam pengujian di
transponder extended C-Band dan Ku-Band.
Selain itu, Telkom 3S pun tak mengalami kendala ketika beralih dari orbit transit ke orbit semestinya yang terletak di 180° BT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga menyebut masa pengujian Telkom 3S ini berjalan mulus tanpa mengganggu arus komunikasi di pelanggan.
"Puji syukur kami ucapkan karena seluruh proses, mulai dari peluncuran, perjalanan menuju orbit, hingga pembebanan trafik berhasil dilalui dengan lancar serta sesuai dengan rencana," kata Alex, Senin (17/4).
Sebelumnya pada Kamis, 6 April lalu, pengelolaan satelit Telkom 3S sudah diserahterimakan dari Thales Alenia Space ke Telkom. Komando pengelolaan satelit di tangan Telkom itu akan berpusat di Stasiun Utama Pengendali Satelit Telkom di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Telkom menempatkan satelit Telkom 3S untuk mendukung layanan mobile broadband, broadcast, dan memperluas jaringan telekomunikasi ke daerah pelosok nusantara.
Kecanggihan Telkom 3S dipamerkan dengan mengadakan percakapan video antara warga beberapa desa yang sebelumnya hampir tak pernah tersentuh internet dengan Menteri BUMN Rini Soemarno yang hadir di Stasiun Utama Pengendali Satelit Telkom di Cibinong.
Salah satu percakapan video yang terjadi datang dari warga desa Lereh, Kecamatan Laureh, Papua, yang berjarak 120 km dari kota Jayapura dengan Rinim
"Saya berharap komitmen Telkom ini akan berdampak untuk mengatasi kesenjangan digital sehingga bisa dinikmati tidak di kota saja tapi juga di daerah pelosok daerah," ujar Rini yang turut hadir di peresmian pengoperasian Telkom 3S.
Satelit Telkom 3S sukses meluncur pada 14 Februari di Kourou, Guyana Prancis. Satelit teranyar milik Telkom ini ditujukan untuk mdlengkapi sistem telekomunikasi yang sudah ada yaitu jaringan serat optik dan sistem komunikasi terestrial.
Satelit ini mengemban kapasitas 49 transponden yang terdiri dari 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-Band (13 TPE).
Telkom menggandeng perusahaan produsen satelit Thales Alenia Space (TAS) asal Prancis untuk merakit satelit Telkom 3S. Sementara untuk peluncurannya, roket Ariane 5 ECA VA235 milik Arianespace dipilih untuk membawa satelit menuju antariksa.