Penjualan iPhone Terjun Bebas di Q2 2017

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 16:56 WIB
Dalam laporan keuangan Q2 2017 yang dirilis Selasa (2/5), penjualan iPhone hanya 50,8 juta unit, melemah dari kuartal sebelumnya 51,2 juta unit.
Laporan keuangan terbaru menunjukkan penjualan iPhone mulai melemah. (AFP PHOTO / ISAAC LAWRENCE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple harus menelan pil pahit akibat penurunan pendapatan yang cukup signifikan dari merosotnya jumlah penjualan iPhone dan iPad sepanjang kuartal pertama 2017.

Dalam laporan keuangan Q2 2017 yang dirilis Selasa (2/5), penjualan iPhone hanya 50,8 juta unit, melemah dari sebelumnya mencapai 51,2 juta unit.

Angka ini jauh dari prediksi analis yang memperkirakan penjualan iPhone bisa mencapai 52,2 juta unit pada kuartal pertama yang berakhir 1 April lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski penjualan menurun, angka pendapatan Apple justru meningkat tipis menjadi US$33,2 miliar (naik satu persen dari pendapatan kuartal sebelumnya). Angka in meningkat lantaran iPhone 7 Plus yang dibanderol tinggi namun menjadi yang paling digandrungi fanboy.

Mengutip CNet, CEO Tim Cook mengatakan permintaan terhadap iPhone 7 Plus tinggi, padahal hal itu tidak pernah diprediksi sebelumnya.

"Butuh beberapa saat untuk menyesuaikan semua rantai pasokan untuk iPhone 7 Plus bisa sesuai ekspektasi. Yang terjadi sekarang, tipe itu menjadi paling disukai dan menyumbang pendapatan besar bagi perusahaan," kata Cook.

Kurang cemerlangnya angka penjualan iPhone sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu, tak lama setelah iPhone 7 dirilis pada September 2016. Perusahaan yang hanya mengusung lensa ganda untuk iPhone 7 Plus dan minim perubahan disinyalir membuat konsumen enggan berpaling.

Pada kuartal pertama yang berakhir Desember 2016, Apple melaporkan jumlah penjualan iPhone tertinggi yakni 78,3 juta unit. Meskipun diklaim mencatat penjualan tertinggi, namun tidak cukup mendongkrak penjualan iPhone pada kuartal tersebut.

Secara keseluruhan angka penjualan itu justru mengalami penurunan sebanyak empat kali berturut-turut. Sejumlah analis melihat pasar sudah mulai jenuh dan memilih untuk tidak meng-upgrade iPhone mereka.

Selain iPhone, Apple juga harus menerima fakta penurunan penjualan iPad sebesar 8,9 juta unit dari 10,3 juta unit. Upaya Apple merevitalisasi pasar dengan kemunculan model Pro dan harga yang lebih rendah untuk iPad 9,7 inci nampaknya tidak bisa banyak membantu.

Meski mulai meredup, Apple mengklaim produk-produknya masih diminati di seluruh dunia, kecuali China. Di negeri Panda, pendapatan Apple merosot 14 persen menjadi US$10,7 miliar.

Anehnya, penjualan aksesoris seperti AirPods, Beats, iPod, dan Apple Watch justru naik 31 persen menjadi US$2,87 miliar. Cook mencatat dalam empat kuartal terakhir pendapatan aksesoris justru menjadi salah satu 'juru selamat' perusahaan.

"Permintaan AirPods melebihi pasokan dan tumbuh signifikan, sama halnya dengan produk Beats. Kami melihat Watch tumbuh fenomenal dua kali lipat di enam dari 10 negara teratas Apple," imbuh Cook.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER