Gianyar, Bali, CNN Indonesia -- XL Axiata bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, menandatangani nota kesepahaman untuk mewujudkan program 1000 sekolah terkoneksi internet atau Sekolah Broadband.
Program 1000 Sekolah Broadband khusus menyasar SMA dan SMK. Melalui kerjasama ini, Kemendikbud akan memberikan data sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK kepada XL Axiata guna penyaluran donasi perangkat mobile broadband (MBB) untuk mengakses internet cepat 4G LTE.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mengapresiasi program yang digagas XL Axiata tersebut. Hamid menyebut program 1000 Sekolah Broadband sesuai dengan agenda Kemendikbud yang berusaha memeratakan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah.
"Kami berharap program ini mampu mengurangi kesenjangan atas penerapan teknologi digital oleh sekolah-sekolah di daerah dan di kota-kota besar, termasuk kesenjangan dengan sekolah di luar negeri," ujar Hamid saat menandatangani nota kesepahaman di SMKN 3 Sukowati, Gianyar, Bali, Senin (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
XL Axiata membuat prioritas untuk 1000 sekolah yang akan mendapat bantuan program berdasarkan pertimbangan lokasi, tingkat kebutuhan, prestasi sekolah, dan ekosistem penunjang di sekelilingnya. Tujuannya, agar sekolah penerima fasilitas MBB bisa memanfaatkan bantuan secara maksimal.
"Kami harus cermat (menyalurkan perangkat MBB) mengingat ada banyak sekali sekolah yang pasti membutuhkan fasilitas internet cepat," kata Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini
Sejak diluncurkan pada 2 November 2016, XL Axiata telah menyalurkan bantuan akses internet cepat 4G LTE ke 100 sekolah di 30 kabupaten/kota di 15 provinsi. Dalam kurun satu tahun, kata Dian, XL Axiata menargetkan 1000 sekolah telah mendapatkan bantuan fasilitas internet.
Dian mengatakan, program 1000 Sekolah Broadband merupakan komitmen nyata XL dalam mendukung pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan akses internet cepat dan teknologi digital.
"Sehingga anak-anak di berbagai daerah bisa memanfaatkan internet cepat secara efektif dan tepat guna untuk mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan yang bisa meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mereka," kata Dian.
Menurutnya, program 1000 Sekolah Broadband dilatari keyakinan bahwa anak-anak usia sekolah menengah atas, yang sebentar lagi memasuki usia produktif, harus menguasai teknologi. Ia yakin penguasaan dan penerapan teknologi secara tepat guna bisa meningkatkan kompetensi, kinerja dan produktivitas anak-anak tersebut.
Donasi program 1000 Sekolah Broadband telah disalurkan ke kota-kota antara lain Medan, Pekanbaru, Palembang, Padang, Lampung, Batam, Belitung, Jakarta, Bekasi, Sumenep, Bali, Lombok, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar.