Ransomware WannaCry Incar Sistem Komputer Windows Lama

CNN Indonesia
Minggu, 14 Mei 2017 14:30 WIB
ID-SIRTII meyakini Ransomware WannaCry mengincar sistem komputer Windows 8 atau di bawahnya.
ID-SIRTII meyakini Ransomware WannaCry mengincar sistem komputer Windows 8 atau di bawahnya. (Picjumbo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan dari Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (ID-SIRTII) Adi Jaelani menyebutkan, gelombang serangan siber malware Ransomware WannaCry mengincar sistem komputer Windows 8 atau di bawahnya.

Virus ini berhasil melumpuhkan berbagai perangkat dan jaringan komputer perusahan/instansi pemerintah di sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia pada Sabtu (13/5).

"Korban jaringan yang diserang virus ini biasanya menggunakan sistem komputer Windows 8 dan di bawahnya yang belum di patch atau di update dengan versi terbaru," tutur Adi di Jakarta, Minggu (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ransomware WannaCry merupakan salah satu program yang bisa mengunci data pada komputer yang terinfeksi. Virus ini lalu meminta pengguna membayar sejumlah uang Bitcoin virtual sebagai tebusan agar dokumen yang disandera atau dikunci bisa dibuka kembali.

Menurut Adi, virus jenis ini merupakan salah satu yang tercanggih saat ini. Sebab, Ransomware WannaCry mampu menyebar pada suatu sistem komputer instansi dalam hitungan menit.

Selain itu, virus jenis ini mampu menyebar ke komputer lain meski komputer tersebut tak mengakses file/dokumen pancingan.

"Jadi kalau ada satu komputer kena virus ini dan [komputer] itu terhubung ke internet dan jaringan komputer lain, maka komputer lainnya walau tidak mengunduh atau mengakses file berisi virus ini, kemungkinan tetap akan terinfeksi," kata Adi.

Hingga kini, Adi mengatakan, belum ada ahli IT ataupun teknologi antivirus yang bisa mendekripsi atau mengembalikan file-file yang telah dicuri oleh Ransomware WannaCry ini.

Tips Hindari Virus

Karena itu, ia mengimbau khususnya instansi pemerintah untuk sigap mengamankan jaringan komputer lembaga masing-masing guna mengantisipasi resiko serangan virus ini.

"Salah satunya, saat pertama menggunakan komputer, pastikan komputer yang dipakai jangan terkoneksi ke internet/Wifi dulu. Lalu back up file penting menggunakan external disk lain," ujar Adi.

"Kedua, update antivirus dan password terbaru di jaringan komputer yang digunakan. Ketika sedang berselancar di internet, jangan buka email, situs, atau akses dokumen yang tidak dikenali," katanya menambahkan.

Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, virus ini menyerang sistem komputer Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.

Sampai saat ini belum terdata secara pasti berapa banyak perusahaan di Indonesia yang terkena serangan dari ransomware WannaCry. Kerugian yang didapat dari virus ini pun berbeda, tergantung data atau dokumen yang dicuri oleh virus tersebut.

Di Indonesia, Ransomware WannaCry mulai terdeteksi pada Jumat sore (12/5). Itu merupakan keuntungan tersendiri karena sebagian besar perusahaan sudah mematikan komputernya.

"Serangan ini masif di seluruh dunia, jadi bukan hanya di Indonesia saja. Engineer dan negara di seluruh dunia sedang mencari jalan. Penanganan global sedang dilakukan," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Terkait serangan tersebut, Rudiantara mengatakan keamanan siber menjadi program prioritas kementeriannya. Saat ini, pemerintah sedang mendorong terus percepatan pembentukan Badan Siber Nasional untuk menangani dan mencegah kasus-kasus siber seperti ke depannya.

"Saat ini, peraturan presiden atau keputusan presiden soal pembentukan Basinas sedang diproses," ujar Chief RA, sapaan akrabnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER