Blanja.com Klaim Terbebas dari Serangan WannaCry

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 07:14 WIB
Perusahaan e-commerce Blanja.com mengaku tidak terkena imbas serangan ransomware WannaCry yang menyerang jaringan internet di seluruh dunia.
Blanja.com mengklaim pihaknya aman dari serangan ransomware WannaCry. (Foto: Thinkstock/ipopba)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan e-commerce Blanja.com mengaku beruntung tidak menjadi korban hantaman ransomware WannaCry. Mereka mengklaim sejauh ini sistem yang digunakan tidak terkena dampak sama sekali sejak kabar serangan WannaCry berembus.

"Alhamdulillah kita masih aman dari ancaman virus itu," ujar Head of Marketing Blanja.com Faiz Fashdrijal saat ditemui di ajang Selular Congress 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (15/5).

Menurut Faiz, hingga saat ini belum ada laporan atau komplain dari penjual ataupun pembeli. Sehingga ia menyimpulkan tak ada serangan WannaCry yang mengganggu layanan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai langkah antisipasi, Faiz menuturkan pihaknya mengikuti rekomendasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu dengan cara melindungi komputer dengan memperbaharui sistem keamanan ke versi termutakhir dan memakai sistem operasi yang asli.

Selain langkah itu, Faiz mengaku berkonsultasi dengan perusahaan induk mereka yakni Telkom dan eBay.

"Jadi kita tidak hanya penanganan internal tapi kita juga konsultasi dengan Telkom yang punya kapasitas infrastruktur, elektronik, dan keamanan. Begitu juga kita konsultasi dengan eBay," pungkasnya.

Serangan siber yang begitu masif dengan ransomware WannaCry menebar kekhawatiran bagi banyak pihak. Rasa khawatir itu juga dirasakan oleh perusahaan e-commerce yang operasionalnya bertumpu pada internet. Ketika kabar WannaCry ini mulai tersebar, Faiz mengaku kantornya seketika heboh.

WannaCry sendiri merupakan malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer atau mengenkripsi semua data yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.

Korban dari WannaCry dipaksa memberi tebusan uang untuk membebaskan dokumen-dokumen yang dikunci dan dijadikan sandera oleh peretas. Mereka yang ingin menebusnya diwajibkan membayarkan uang dalam bentuk bitcoin.

Hingga saat ini, jumlah perangkat yang terdampak oleh Wannacry berangsung turun. Pakar keamanan TI, Alfons Tanujaya, mencatat dari total 222.784 internet protocol (IP) yang terinfeksi WannaCry, kini hanya tersisa 118 IP saja.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER