Pintu Masuk Ransomware yang Masih Digemari Pengguna Komputer

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 10:21 WIB
Data statistik yang dirilis Net Applications menunjukkan Windows XP masih menjadi yang paling populer, meskipun ada celah keamanan berbahaya.
Dibandingkan sistem operasi lain, Windows XP masih menjadi yang paling populer di kalangan pengguna komputer. (Foto: REUTERS/Rickey Rogers)
Jakarta, CNN Indonesia -- Celah keamanan yang menjadi penyebab utama aksi peretasan ternyata tak menyurutkan pengguna Windows XP untuk mengganti sistem operasi versi teranyar.

Data statistik yang dirilis Net Applications menunjukkan meskipun sadar dengan kekurangan Windows XP, namun masih ditemui pengguna setia Windows XP yang enggan beralih ke Windows terbaru.

Bahkan Windows XP masih menjadi salah satu sistem operasi terpopuler di seluruh dunia dengan pangsa pasar sebesar 7,04 persen. Jumlah ini lebih besar ketimbang pangsa pasar sistem operasi Mac yang memiliki tingkat keamanan jauh lebih besar.

Mengutip Business Insider, popularitas sistem operasi pada perangkat komputer saat ini didominasi Windows 7 dengan 48,5 persen dan Windows 10 dengan 26,28 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini menunjukkan meskipun dukungan resmi Microsoft sudah dihentikan namun kepopulerannya tetap belum sirna. Microsoft telah mengumumkan penghentian dukungan untuk update sistem keamanan Windows XP sejak pertengahan 2014 silam.

Di tahun yang sama Gartner memprediksi masih ada 2 miliar unit komputer yang menggunakan OS lawas dengan 140 juta diantaranya diperkirakan menggunakan Windows XP. Para pengguna diketahui sadar dengan bahaya yang mungkin akan muncul akibat menggunakan perangkat lawas tersebut.

Kedidayaan Microsoft tak dipungkiri masih belum bisa ditandingi oleh kompetitornya yakni MacOS, Chrome OS, dan Linux.

Ketiganya hanya berbagi porsi masing-masing kurang dari 10 persen. MacOS X 10.12 hanya mengantongi pangsa pasar sebesar 3,21 persen.

Temuan ini seakan menunjukkan bahaya yang mungkin masih menghantui pengguna sistem operasi jadul yang bisa saja kembali terinfeksi ransomware WannaCry babak kedua. Mengingat pada 12 Mei serangan tersebut telah berhasil melumpuhkan 200 ribu korban di 150 negara di dunia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER