Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah lama bertahan dengan trio Core i; i3, i5, dan i7, Intel mengumumkan satu kode baru, Core i9. Ini adalah keluarga prosesor desktop baru yang tergabung dalam jajaran prosesor "Core X". Pengumuman tersebut dilakukan di ajang Computex, Taiwan, Selasa (30/5), seperti ditulis The Verge.
Jajaran prosesor Core X ini memang ditujukan untuk penggila games dan pembuat konten yang memang membutuhkan prosesor bertenaga besar.
Intel sampai memberikan nama baru untuk prosesor ini lantaran ini adalah prosesor desktop kelas konsumer pertama yang membenamkan 18 inti dengan 36 thread dalam satu silikon yang sama, demikian Wired.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan makin banyak inti dan threads yang ditanam pada CPU, semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan bersamaan oleh prosesor itu. Tentu saja tanpa mengorbankan performa.
Seberapa hebatkah
chipset ini? Intel mengandaikan bahwa gamers bisa melakukan live streaming video sembari berbincang dengan penontonnya, saat menjalankan game terbaru yang haus resolusi terbaik.
Contoh lain, para pembuat konten kreatif bisa membuka empat software kreatif sekaligus sembari merekam untuk vlog mereka (video blog). Prosesor ini juga dipercaya akan punya performa yang disukai untuk menjalankan
virtual reality.Pengumuman model multi core baru dari Intel ini juga menunjukkan keseriusan Intel menghadapi rivalnya, AMD. Sebab, baru-baru ini AMD baru saja meluncurkan prosesor Ryzen. Banyak kalangan menilai prosesor ini adalah yang pertama yang mampu menyaingi jajaran prosesor Intel Core yang telah meraja bertahun-tahun.
AMD berencana melepas lini
high-end Ryzen untuk para
enthusiast. Prosesor yang dijuluki “Threadripper” ini akan meluncur tahun ini. Seri tertinggi prosesor ini dilengkapi dengan 16-inti dan 32-threads. Prosesor ini jelas akan menjadi pesaing berat Intel i9 Extreme dengan 18-inti.
Meski prosesor desktop selalu menawarkan performa yang sedikit lebih baik ketimbang prosesor lain di kelas konsumer, namun kenyataannya pasar PC desktop memang semakin suram.
“Vendors yang tidak memiliki tampilan yang kuat di pasar bisnis ini akan mengalami masalah besar. Mereka akan dipaksa keluar dalam lima tahun mendatang," jelas analis Gartner, Mikako Kitagawa seperti dikutip Wired.
Meski demikian Kitagawa menambahkan, “Pasar desktop
high-end tengah memanas," tambah Patrick Moorhead, analis industri dan founder Moor Insights & Strategy. "(Pasar ini) 30 persen lebih besar dari lima tahun lalu. Ini menjadi titik terang bagi industri."
Pertumbuhan ini didapat berkat meningkatnya ketertarikan pada perangkat virtual reality seperti Oculus Rift, misalnya. Selain itu, semakim populernya pengolahan video 4K dan video 360-derajat, turut mendongkrak pasar.
Sepertinya ini menjadi satu-satunya celah pasar bagi komputer desktop. Sebab, tablet dan ponsel pintar kini telah mengambil alih sebagian besar fungsi komputer desktop. Sementara produk komputer murah lain, semacam Chormebook, juga telah mengambil pasar yang tersisa.