Data Pengguna Apple Banyak Dijual di Pasar Gelap China

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 08:02 WIB
Bukan Apple yang menjual dan memberikan data penggunanya ke pihak ketiga, justru penyuplai yang merupakan mitra dari perusahaan itu yang melakukannya.
Banyak data pengguna iPhone di China dijual bebas (AFP PHOTO / WILLIAM WEST)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple selama ini berusaha keras melindungi informasi dan data pengguna layanannya. Namun justru penyuplai perangkat Apple yang meraup miliaran dolar dengan menjual data pelanggan mereka.

Otoritas China mengumumkan pada Kamis (8/6) Kepolisian Zhejiang berhasil menangkap 20 karyawan dari pemasok dan penjual data pengguna Apple. Mereka juga menangkap 22 lainnya orang yang merupakan bagian dari jaringan penjualan data ini.

Menurut keterangan polisi, 20 karyawan tersebut memang mampu mengakses data termasuk nama, nomor ponsel, Apple ID dan lainnya. Setiap informasi yang didapatkan ini dijual antara 10 Yuan sampai 180 Yuan atau setara Rp 19.500 sampai Rp 351 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi pencurian yang mereka lakukan ini mampu menghasilkan 50 juta Yuan atau setara Rp97,6 miliar

Polisi mengatakan salah satu agen pemasok bahkan merupakan perusahaan pemasaran langsung. Polisi sendiri pertama kali menyelidiki kasus ini sejak Januari dan mulai menjaring tersangka pada 3 Mei. Penangkapan dilakukan di Provinsi Guangdong, Jiangsu dan Fujian.

Para tersangka menggunakan sistem internal Apple yang kemudian disalahgunakan oleh mereka.

Akibat perbuatannya, seluruh tersangka dikenakan pasal penjualan informasi ilegal. Polisi menyita komputer, ponsel dan kartu kredit selama penggrebekan.

Polisi menyatakan bahwa mereka berhasil melemahkan penjualan para pencuri data dan jaringan online mereka. Sayangnya masih tidak jelas nasib data pengguna iPhone di China yang sudah terlanjur terjual.

Sekadar informasi, penjualan data di China sudah bukan hal yang baru. Negara ini penuh dengan pasar gelap untuk mendapatkan informasi yang diperoleh secara ilegal, baik yang diperoleh dari database perusahaan atau pemerintah.

Aksi pencurian produk Apple ini, karena kebanyakan dari mereka mempunyai persepsi bahwa pemilik produk Apple lebih ‘makmur’ daripada ponsel lainnya. Peretas dan spesialis pencurian data menargetkan pengguna iPhone, sebagai upaya pemeresan atau mendapatkan akses data sensitif di Cloud.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER