Travis Kalanic Undur Sejenak dari CEO Uber

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 13:24 WIB
CEO Uber, Travis Kalanick dikabarkan bakal mundur sejenak dari jabatannya. Hal ini dilakukan karena dia baru saja kehilangan ibundanya dalam kecelakaan kapal.
CEO Uber, Travis Kalanick menyatakan niatnya untuk rehat sementara dari pekerjaannya (dok. REUTERS/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Uber, Travis Kalanick dikabarkan bakal mundur sejenak dari jabatannya. Hal ini diajukan Kalanick, setelah ia kehilangan ibundanya dalam kecelakaan kapal. Sementara itu, sang ayah luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

Menurut sumber New York Times, Kalanick mengatakan bahwa dirinya telah bekerja tanpa henti sejak mendirikan Uber pada 2009. Ia berpikir, mungkin dirinya memerlukan istirahat selama beberapa waktu.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para eksekutif Uber juga mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan tiga bulan cuti untuk Kalanick. Ketika kembali, Kalanick mungkin akan mendapatkan posisi berbeda yang tidak terlalu kuat seperti sekarang.

Selain itu, Dewan ini juga mempertimbangkan usulan untuk memberhentikan tangan kanan Kalanick, Emil Michael. Pemberhentian ini dilakukan berdasarkan laporan penyelidikan dari mantan jaksa agung Eric H. Holder Jr. Saat ini, Holder ditahan lantaran kasus penyelidikan budaya internal Uber tersebut. Dikabarkan, Michael akan mengumumkan pengunduran dirinya hari ini.

Dalam laporannya, Holder merekomendasikan untuk memberhentikan sejumlah petinggi Uber yang diklaim berkontribusi pada buruknya budaya perusahaan senilai US$70 miliar tersebut. Absennya Kalanick dari jajaran pimpinan Uber, tampaknya akan mengurangi agresivitas perusahaan transportasi online tersebut.


Selain itu, dua eksekutif Uber lain juga dikabarkan akan mengundurkan diri. Ryan Graves (pemimpin HR) dan Tuhan Pham (pemimpin teknis Uber). Sementara itu, masih belum jelas apakah dua nama lainnya juga mengundurkan diri atau dipecat.

Saat ini, Uber menolak memberikan komentar mengenai masalah ini. Namun perusahaan yang berbasis di San Fransisco tersebut dikabarkan telah melakukan pertemuan pada 11 Juni lalu untuk membahas eksekutif mana saja yang akan dicopot dari posisinya.


Pertimbangan lain adalah melakukan rotasi pemimpin. Mereka diharapkan akan mengumumkan hasil pertemuan itu besok, (13/6).

Sekadar informasi, banyak permintaan untuk reformasi kepemimpinan Uber. Jika Uber tidak mengambil langkah besar, mereka bisa dinilai tidak berniat menyelesaikan masalah korporasi ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER