Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmu pengetahuan adalah sia-sia jika tidak didasari oleh nilai kemanusiaan dan keinginan untuk menolong orang lain. Teknologi harus disuntik dengan kebaikan dan nilai kesopanan. Hal ini disampaikan CEO Apple, Tim Cook saat memberikan pidato di depan lulusan MIT 2017, Jumat (9/6).
Dalam kesempatan tersebut, Cook mencurahkan isi hati mengenai apa yang dicarinya dalam hidup. Dalam pencarian itu, Cook bercerita bahwa ia telah mencoba berbagai cara.
"Saya telah mencoba meditasi. Saya mencari petunjuk dan agama. Saya membaca buku filosofer dan penulis. Pada saat muda, saya bahkan mungkin pernah bereksperimen dengan PC Windows. Dan jelas itu tidak berhasil," kata Cook dengan nada bercanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Steve Jobs dan AppleSetelah pencarian lebih dari 15 tahun, Cook mengatakan bahwa dia menemukan tujuan hidupnya ketika bertemu Steve Jobs di Apple. Itu karena baginya perusahaan yang berlogo apel tergigit tersebut punya tujuan yang lebih besar bahkan dari dirinya sendiri. Tujuan untuk melayani umat manusia dengan teknologi.
"Apapun yang Anda lakukan dalam hidup Anda, dan apapun yang kami lakukan di Apple, kami harus menanamkannya dengan kemanusiaan di mana kami dilahirkan," kata Cook yang sebelumnya menjabat sebagai COO dan memimpin divisi Macintosh.
Lebih lanjut, Cook menyatakan bahwa dia tidak takut membuat komputer secerdas manusia. Malah, ia khawatir manusia akan berpikir seperti komputer. Sebab, menurutnya tanpa kemanusiaan, teknologi bisa mengarah ke kegelapan yang menyebabkan malapetaka besar.
Teknologi yang baik dan sopan"Internet memungkinkan begitu banyak hal dan memberdayakan begitu banyak hal pula, tapi juga bisa menjadi tempat di mana aturan dasar kesopanan ditangguhkan dan kepicikan dan kenegatifan berkembang," ujarnya.
"Jangan biarkan suara itu membuat Anda tertekan. Jangan terjebak dalam aspek kehidupan yang sepele. Jangan mendengarkan ejekan, dan jangan menjadi salah satu pembuatnya. Ukur dampaknya pada kemanusiaan, bukan pada
likes. Tapi, kepada berapa banyak kehidupan yang Anda sentuh dan orang-orang yang Anda layani," papar pria 56 tahun ini.
Sebelumnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga memberikan pidato yang sama mengenai tujuan hidupnya di depan para lulusan Harvard University. Kala itu, Zuck juga mengenang upayanya diterima di kampus bergengsi itu, DO, hingga menemukan tujuan hidupnya untuk menghubungkan banyak orang di dunia melalui Facebook.