Jakarta, CNN Indonesia -- Kolaborasi antara Qualcomm dan Microsoft pada ajang Computex akhir Mei lalu, membuat Intel meradang. Pasalnya, sebagai mitra utama, perusahaan ini tak rela ada pemain lain yang mengusik lahannya.
Dalam ajang Computex itu, Microsoft dan Qualcomm akan bekerja sama dengan memakai prosesor Snapdragon 835 di komputer Windows 10 berikutnya. Snapdragon 835 adalah prosesor yang sama yang tadinya digunakan oleh ponsel cerdas Samsung Galaxy S8.
Manuver Qualcomm memasangkan prosesor miliknya ke perangkat desktop disambut produsen lain. Asus, HP, dan Lenovo diketahui bersiap memproduksi komputer Windows 10 dengan prosesor Snapdragon 835.
Penggunaan Snapdragon 835 tersebut diklaim akan menghasilkan desain komputer lebih ramping dan hemat baterai hingga 50 persen dibanding komputer yang ditenagai oleh prosesor Intel. Selain itu, komputer yang didukung Snapdragon 835 akan punya kecepatan internet mencapai 1 Gigabit LTE.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini tentu saja membuat Intel berang. Sebagai produsen cip yang dominan di pasar komputer, Intel tak ingin ada persaingan dari Qualcomm.
Dalam sebuah blog perusahaan yang dicuplik BGR, Intel beralasan perusahaan-perusahaan seperti Qualcomm ini meniru teknologi x86 yang mewakili chipset x32 milik Intel.
"Ada laporan bahwa sejumlah perusahaan berusaha meniru x86 ISA tanpa izin Intel," tulis Intel dalam blog mereka seperti dimuat BGR, Sabtu (10/6).
Dalam tulisan yang sama, Intel juga memberi peringatan tidak langsung kepada perusahaan lain yang berniat mengembangkan teknologi serupa x86 milik mereka.
"Kami tidak menerima pelanggaran hak cipta atas paten kami, dan kami berharap sepenuhnya perusahaan lain bisa menghormati hak cipta intelektual kami," imbuh Intel.
Langkah Intel menghalangi Qualcomm dan perusahaan lain yang akan memakai prosesor Snapdragon menuai kritik. Ashraf Essa, salah satu investor di Intel dan Qualcomm menilai Intel membiarkan persaingan berjalan. Sebaliknya Intel bisa membalas persaingan dengan menciptakan teknologi yang lebih baik dari kompetitornya.
"Tentu saja, Intel kemungkinan akan mengatakan sedang membuat produk terbaik, tapi tekanan kompetisi akan mendorong Intel melampaui apa yang mereka sebut terbaik," tulis Ashraf di laman Madison.com.
Intel sendiri baru saja merayakan ulang tahun ke-40 untuk teknologi x86 yang membuat mendasari sistem operasi Windows berjalan. Kehadiran komputer Windows 10 dengan prosesor Snapdragon 835 di tahun ini jelas mengancam Intel.
Seperti diketahui, Intel tak memiliki produk untuk perangkat ponsel seperti halnya Qualcomm. Perangkat desktop adalah penyumbang keuntungan terbesar mereka.
Sementara Qualcomm melalui Snapdragon dikenal sebagai penyuplai prosesor di ponsel cerdas ternama. Teknologi mereka bisa menghidupi ponsel untuk hidup lebih lama dan efisien ketimbang perangkat komputer.