Ratusan Sopir GrabCar Demo: Kembalikan Uang Kami

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 12:14 WIB
Ratusan pengemudin GrabCar berdemo di kantor Grab Indonesia menuntut pengembalian hak-hak mereka, khususnya saat Lebaran kemarin.
Ratusan pengemudi GrabCar melakukan demo (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kurang lebih seratus pengemudi GrabCar telah berkumpul di depan Gedung Maspion, Jakarta Utara, melakukan aksi demonstrasi pada Selasa (4/7). Seluruh pengemudi menuntut hak diberikan dan masalah mereka diselesaikan.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com, demonstrasi dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Demonstrasi dipimpin oleh Nur Adim atau Aris Clowor sebagai Ketua Front Driver Online.

“Kalau mau suspend tidak papa, tapi kembalikan uang kami. Kami tidak takut, Grab bukan Tuhan kami. Kami tidak menyembah Grab. Kami tidak mau dijadikan budak mereka," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Aris, seluruh driver juga diberikan panggung untuk berbicara. Mereka menuntut enam poin utama seperti yang telah dituntutkan pada aksi demo sebelumnya.

"Kita sudah bela-belain tidak pulang kampung tidak silaturahmi, bela-belain untuk mencari insentif. Malah hasilnya nol. Apakah kalian tahu rasanya tidak bisa Lebaran terus hasil tidak diberikan?" teriak Ari menahan isak, perwakilan dari Jakarta Utara di atas mobil komando.

Kritikan terhadap kode etik juga tak ketinggalan disuarakan. Mereka menilai, pihak Grab membuat peraturan kode etik seenaknya sendiri tanpa berdiskusi dengan mitranya.

"Kode etik dan peraturan yang tidak melibatkan mitra driver. Padahal mitra adalah yg sebanding pukul rata dengan pemilik modal. Maka peraturan yang diberlakukan harus disosialisasikan dan dimusyawarahkan seperti dasar negara ini. Biar tidak seenak jidat membuat peraturan," kata Bintang, salah satu perwakilan pengemudi membakar semangat demonstran.

Salah satu perwakilan dari Sunter Jakarta Utara ingin layanan corporate dan potongan aplikasi 20 persen dihapus.

Menurut dia, layanan dan potongan tersebut terlalu memberatkan pengemudi karena driver baru dapat mencairkan uang hasil narik penumpang corporate setelah tiga hari. Menolak penumpang corporate pun harus menerima denda Rp750 ribu yang harus dibayarkan pada hari itu juga.

"Corporate dihapuskan, hapus pajak dan potongan 20 persen. Kita harus bayar uang tol, parkir dan lain sebagainya seperti kacung," ujarnya pedas.

Pengemudi juga menuntut pihak Grab untuk mengklarifikasi atas tuduhan terhadap mitra yang dinyatakan bermain kecurangan atau bersalah tanpa alat bukti yang kuat.

Seperti diketahui, Grab beralasan membekukan sementara akun para pengemudi yang berbuat curang, misalnya saja menggunakan aplikasi fake GPS yang bisa memanipulasi lokasi sehingga lebih dekat dengan sumber keramaian.

"Kesalahannya macam-macam, jadi tidak hanya itu saja. Ada beberapa kesalahan, tapi semua terdeteksi di sistem Grab," ujar Ridzki.

Pengemudi juga meminta penangkapan "bandit-bandit PT. Grab Indonesia yang diduga melakukan kecurangan terhadap mitra pengemudi".

"Kepada PT Grab Indonesia yang awalnya kami cintai, tangkap bandit-bandit Grab Indonesia yang diduga melakukan kecurangan terhadap mitra pengemudi, kita dicurangi! Pada teman-teman yang hari ini masih online, awas sakit hati. Janjinya banyak yang omdo," teriak seluruh demonstran.

Jika tuntutan-tuntutan ini tidak direspon dan direalisasikan dalam kurun waktu dekat tepatnya sampai 9 Juli 2017 makan mitra pengemudi dalam Front Driver Online akan melanjutkan perkara ke jalur hukum. Aksi demo lanjutan juga akan dilakukan pada 10 Juli di Kantor Pusat Grab Indonesia, Kuningan.

"Kami akan melanjutkan perkara dengan bersurat memohon kepada Presiden RI, DPR RI dan Kementerian terkait untuk meninjau ulang izin operasional PT Grab Indonesia," tutup Aris Clowor.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER