Ketupat, Simbol Kekecewaan Sopir GrabCar untuk Grab

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 16:42 WIB
Ketupat, merupakan simbol kekecewaan para driver yang hingga saat ini belum menerima bonus yang dijanjikan Grab jika tetap narik ketika Lebaran.
Aksi demo GrabCar (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan demonstran pengemudi GrabCar akhirnya ditemui oleh salah satu perwakilan PT Grab Indonesia, yakni Manager Quality Asurance, Anjar Rino Soko.

Anjar keluar dari Gedung Maspion dengan didampingi aparat keamanan pada pukul 12.00 WIB. Dia menerima ketupat, simbol kekecewaan para driver yang hingga saat ini belum menerima bonus yang dijanjikan Grab jika tetap narik ketika Lebaran.

Menurut Nur Adim alias Aris Clowor selaku Ketua Front Driver Online Indonesia menerangkan bahwa ketupat tersebut menggambarkan kekecewaan pengemudi yang tidak bisa berlebaran bersama keluarga. Yang lebih nahas adalah mereka yang sudah terlanjur mengejar bonus juga tidak mendapatkan hasil yang mereka harapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memberikan simbolis ketupat kepada PT Grab yang mengartikan kekecewaan tidak keluarnya bonus lebaran, kedua adalah simbol kekecewaan yang tidak ikut lebaran," kata Aris kepada awak media usai demonstrasi.

Heri, pengemudi asal Jakarta Utara mengaku dirinya di-suspend sehari setelah Lebaran dengan sisa saldo Rp7 juta. Dia dituduh melakukan kecurangan atau fraud.

"Saya nggak pakai fake GPS. Mungkin saya disuspen karena menolak orderan yang jauh-jauh, tapi itu kan pilihan kita mau narik ke mana. Apalagi kalau sudah GrabShare itu harganya dipotong 50 persen. Kita jadi kayak angkot, ribet," katanya.

Demonstrasi ini dikatakan sebagai ajang penyampaian aspirasi semata. Grab dan mitra pengemudi telah sepakat mediasi kembali di Kemenhub. Informasi di lapangan, aksi susulan juga belum pasti akan dilakukan pada 10 Juli karena pada tanggal tersebut kedua belah pihak masih akan bertemu.

"Mereka sudah menyepakati ada mediasi tanggal 10 yang diinisiasi oleh Polda metro jaya, dan kementerian perhubungan terkait aksi ini. Dalam waktu dekat  penjelasan secara rinci sedang disusun dan akan disampaikan dalam waktu satu dua hari ke publik," kata Anjar kepada awak media pasca demo.

Tak hanya itu, salah satu pengemudi mengaku uang "THR"-nya tidak turun sepenuhnya padahal sudah mengklaim sudah menunaikan seluruh kewajibannya. Grab menjawab bahwa memang pihaknya memiliki penilaian indepeden berdasarkan beberapa kriteria yang telah disampaikan pada para driver di blog pengemudi.

Seperti diketahui, sekira puluhan hingga seratus pengemudi menyuarakan enam tuntutan seperti pada aksi sebelumnya. Angka ini tidak sebesar yang telah digemborkan kemarin yakni seribu pengemudi.

Para pengemudi menuntut: meminta uang insentif yang seharusnya mereka dapatkan, menghapus kode etik yang merugikan pengemudi, klarifikasi tuduhan melakukan kecurangan, melibatkan mitra pengemudi dalam merumuskan peraturan, dan tidak membekukan akun tanpa ada upaya konfirmasi.

Aris Clowor sebelumnya mengatakan ada sekitar 3.000 akun lebih yang telah dibekukan massal oleh Grab Indonesia. Sementara itu, Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia menyatakan bahwa hanya sedikit akun yang dibekukan.

"Hanya sedikit sekali mitra pengemudi yang diberhentikan sementara/dinonaktifkan namun dampak dari hal yang dilakukan mitra pengemudi tersebut akan sangat merugikan bagi para penumpang dan ribuan mitra pengemudi lainnya yang ada di platform kami," kata kepada awak media di lokasi.
Ketupat, Simbol Kekecewaan Sopir GrabCar untuk GrabFoto: CNN Indonesia/Andry Novelino

Sampai tanggal 27 Juni ada 300 mitra pengemudi disuspen yang mendatangi Grab untuk audiensi. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut berapa jumlah tepatnya pengemudi yang telah disuspen dan bagaimana nasib uang mereka.

Lebih lanjut Ridzki mengatakan bahwa demonstrasi ini tidak menganggu jalannya pelayanan kepada masyarakat dan pengemudi lain. Ridzki juga mempersilakan pengemudi yang keberatan dengan peraturan perusahaan untuk pindah platform.

"Kami menghimbau mitra pengemudi lainnya (yang mencari nafkah secara gigih dan jujur) untuk tetap menjalankan kegiatannya dan tidak terpengaruh oleh sebagian kecil kelompok pengemudi yang melakukan unjuk rasa tanpa menghormati kesepakatan dalam mediasi yang terjadi kemarin," kata Ridzki.

"Peraturan dan kode etik yang telah kami tetapkan bertujuan untuk menjaga aspek keselamatan dan pelayanan baik kepada pelanggan dan mitra pengemudi yang merupakan prioritas bagi Grab dan merupakan pilar dari seluruh kegiatan operasional dan layanan kami," tuturnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER