Tolak Blokir Telegram, Masyarakat Bikin Petisi

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jul 2017 21:14 WIB
Sebuah petisi mengenai pembatalan pemblokiran Telegram oleh Kominfo telah muncul di change.org.
Sebuah petisi mengenai pembatalan pemblokiran Telegram oleh Kominfo telah muncul di change.org. (dok. CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat Indonesia tampaknya cukup mencintai Telegram. Buktinya, sebuah petisi mengenai pembatalan pemblokiran Telegram oleh Kominfo telah muncul di change.org. 

Petisi berjudul "Batalkan pemblokiran aplikasi chat Telegram" tersebut mengkritik pemerintah yang langsung memblokir Telegram karena dituding menjadi platform terorisme.

"Memblokir Telegram dengan alasan platform itu dijadikan platform komunikasi pendukung terorisme mungkin mirip dengan membakar lumbung padi yang ada tikusnya," buka petisi yang saat ini telah mendapat 2000-an pendukung tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dodi IR sebagai inisiator petisi meyakini bahwa konten terorisme tidak hanya tersedia di Telegram, bahkan jejaring sosial yang lebih besar seperti Facebook hingga BBM juga memiliki konten serupa. 

Namun dia menyayangkan pemblokiran aplikasi yang menurutnya berbeda dari aplikasi sejenisnya itu. Padahal, pengguna merasa sudah aman data mereka tidak diketahui pihak mana pun untuk dimonetisasi.

"Para pengguna itu menjadi korban karena tak bisa mengakses Telegram, atau harus repot sedikit untuk melangkahi blokir pemerintah," lanjutnya.

Lebih lanjut, petisi ini meminta pemerintah menunjukkan upaya komunikasi dengan Telegram yang mereka nilai aktif menanggapi laporan pemblokiran grup pendukung terorisme di tanah air. 

"Laporan-laporan itu bahkan dilakukan proaktif oleh beberapa orang dari komunitas pengguna Telegram," tutupnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER