Jakarta, CNN Indonesia -- Indosat Ooredoo tetap bersikeras bahwa penerapan batas bawah tarif komunikasi data tetap diperlukan. Hal ini disampaikan Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo saat menanggapi pernyataan KPPU yang menyatakan penetapan batas bawah tidak diperlukan.
Indosat menegaskan intervensi pemerintah tetap diperlukan untuk mencegah persaingan harga yang bisa melukai industri telekomunikasi secara keseluruhan.
"Yang pasti pasar tidak bisa bergerak sendiri, harus ada aturan dan intervensi pemerintah yang akhirnya untuk benefit pelanggan, pemerintah, dan industri," ujar Deva melalui pesan singkat, Jumat (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indosat menekankan bahwa pihaknya meminta penetapan batas bawah ini berdasarkan
yield tiap operator.
Yield sendiri adalah rata-rata pendapatan operator per
traffic data. Angka
yield ini didapat dari total pendapatan data seluler dibagi trafik data.
Deva menyebutkan bahwa perhitungan batas bawah ini akan bersifat dinamis. Sebab, perhitungannya akan mengikuti hitungan
yield yang diperbarui tiap kuartal.
Pertimbangan KPPUDi sisi lain, KPPU menilai penetapan batas bawah justru akan berdampak buruk bagi industri telekomunikasi dan ekonomi dalam jangka panjang. Dampak buruknya terutama terkait soal keadilan bagi operator yang bisa memberikan tarif murah karena operasional yang efisien.
"Semakin efisien perusahaan, semakin besar kemampuannya menawarkan tarif yang kompetitif," terang Syarkawi.
Ketika batas bawah ditetapkan dan meninggalkan mekanisme persaingan, operator tidak bisa dipaksa beroperasi efisien. Saat efisiensi tak tercapai, Syarkawi menilai kesempatan masyarakat mendapat tarif murah bisa hilang.
Selain itu batas bawah dinilai akan mendorong laju inflasi karena ada kemungkinan pelaku usaha meminta kenaikan batas bawah tarif secara berkala.