Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tertunda selama hampir tujuh tahun, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (
NASA) akhirnya mengumumkan kembali rencana untuk mengirim sembilan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
NASA terakhir mengirim astronaut untuk menjelajah antariksa pada 2011. Setelahnya, NASA justru menyerahkan program pengiriman kargo dan astronaut untuk ekspedisi luar angkasa ke tangan swasta.
Kesembilan astronaut akan menumpang pesawat luar angkasa Crew Dragon milik SpaceX dan pesawat CST-100 Starliner besutan Boeing. Kesembilan astronaut itu adalah Victor Glover, Mike Hopkins, Bob Behnken, Doug Hurley, Nicole Aunapu Mann, Chris Ferguson, Eric Boe, Josh Cassada, dan Suni Williams.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bob Behnken dan Doug Hurley merupakan astronaut veteran yang sebelum turut andil dalam misi NASA. Keduanya dijadwalkan akan menjalankan misi pada April 2019.
Penerbangan pertama direncanakan akan dimulai tahun depan.
"Penelitian luar angkasa telah mengubah cara hidup orang Amerika. Untuk pertama kalinya sejak 2011, kami telah di ambnag untuk kembali meluncurkan roket yang membawa astronaut Amerika," imbuh salah seorang karayawan NASA, Jim Bridenstine di Pusat Antariksa Johnson di Houston seperti dilaporkan
Reuters.
Seperti diketahui SpaceX dan Boeing merupakan dua perusahaan yang mendapatkan kontrak sejak 2014 lalu oleh NASA untuk menerbangkan kembali para astronaut.
SpaceX dan Boeing menerima kontrak masing-masing senilai US$2,6 miliar dan US$4,2 miliar untuk mengembangkan wahana antariksa untuk mengangkut astronaut dari dan ke stasiun luar angkasa (ISS).
Selama program ditangguhkan NASA harus bergantung pada Rusia untuk mengirim astronaut ke luar angkasa hingga 'menghidupi' laboratorium penelitian senilai US$100 miliar.
NASA menyebut penundaan misi selama berkali-kali lantaran kurangnya keamanan dan masalah akuntabilitas dalam program awak komersialnya.
(evn)