Apple masih belum membuka pusat risetnya di Serpong. Alih-alih menunjukkan pusat riset, Apple mengumunkan kerjasama mereka dengan kampus Bina Nusantara, di Alam Sutra, Serpong. Program kerjasama ini dinamakan iOS Foundation Program.
Direktur Jenderal Industri Logam, Metal, Alat Transportasi, dan Elektronika, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan program ini jadi semacam bagian dari persiapan pendirian pusat riset dan inovasi di Bumi Serpong Damai (BSD).
"Dengan adanya iOS Foundation ini, begitu pusat inovasinya buka, mereka (Apple) bisa langsung lari," ucap Putu kepada juru warta di kompleks kampus Binus di Alam Sutera, Tangerang, Rabu (16/8).
Sebab, mendirikan proyek riset dan pengembangan Apple di tanah air merupakan salah satu prasyarat agar Apple bisa memenuhi TKDN sehingga produk mereka bisa dijual di Indonesia.
Pengajaran Apple
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek ini memberi kesempatan kepada sejumlah mahasiswa Binus untuk membuat aplikasi berbasis iOS dengan metode pengajaran dari Apple. Program pengajaran dibuat tiap gelombang. Tiap gelombang berlangsung selama satu bulan. Saat ini, program iOS Foundation sudah berjalan dua gelombang.
Tiap gelombang direkrut 30 mahasiswa untuk diajar. Mereka digembleng selama sebulan untuk membuat prototipe aplikasi yang berguna bagi publik.
Rektor Universitas Bina Nusantara Harjanto Prabowo mengatakan pihaknya gembira dengan program ini. Pasalnya salah satu keuntungan yang mereka tuai adalah mahasiswanya berkesempatan lebih untuk berkarier di Apple.
Kendati begitu, Harjanto mengingatkan bahwa mahasiswa yang berada di program ini tidak berarti pasti akan bekerja di Apple. Menurutnya bisa saja lulusan program ini mendirikan startup-nya sendiri atau berwiraswasta di bidang lain.
"Tentunya," ucap Harjanto mengamini. "Tapi paling tidak kan sudah ada kesempatannya," katanya saat ditemui di Tangerang, Rabu (16/8).
Selain sumber daya manusia, aplikasi yang dihasilkan dari program ini bisa dikembangkan kembali di pusat riset dan inovasi Apple di BSD nanti.
"Jadi ini dipercepat dulu kesiapan orang-orangnya, nanti mereka ini yang akan awal-awal mengisi (pusat inovasi Apple)," Harjanto menambahkan.
Harjanto menuturkan program ini nantinya bisa diikuti oleh mahasiswa di luar kampus Binus dan di luar jurusan teknologi. Kapasitas penerimaan ini pun akan diperluas, lebih dari 30 peserta seperti yang ada saat ini.