Sennheisser HD 4.5 hadir dengan rancangan yang cocok untuk diajak bepergian. Dua sayap
headset bisa dilipat untuk membuat bentuknya lebih ringkas. Beratnya pun hanya 0,2 kg.
Dalam paket penjualan, Sennheiser juga telah menyertakan
softcase kanvas berbahan nilon. Penampakannya tidak terlalu mewah memang, namun cukup fungsional.
 Ketika kondisi tak memungkinkan untuk menggunakan koneksi nirkabel, perangkat ini juga bisa digunakan dengan kabel dengan port 3,5 mm. (dok. CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Untuk bahan, perangkat ini menggunakan plastik di sekujur tubuhnya dengan aksen perak di dekat
earcup. Dengan demikian, headset ini terasa ringan untuk dibawa-bawa. Meski demikian, kualitas plastik yang digunakan di headset ini terasa solid dan kokoh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat digunakan,
earcup terasa cukup nyaman. Namun, ada beberapa headset yang memiliki ukuran earcup lebih besar dari Sennheiser HD 4.5 sehingga terasa lebih nyaman digunakan untuk telinga yang berukuran lebih lebar.
Sebab, saat dicoba,
headset ini tak berhasil melingkupi sebagian kecil telinga sehingga terasa kurang nyaman digunakan untuk jangka waktu lama.
Headset ini juga terasa nyaman saat tak digunakan dan digantungkan di leher.
Earcup yang berukuran cukup besar, lumayan membantu menahan
headset agar tak mudah jatuh.
 Terdapat sederet tombol pada bagian kanan bawah earcup. Mulai dari port USB untuk mengisi baterai, port 3,5 mm, tombol volume, tombol multifungsi, dan tombol power. (dok. CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Pada bagian kanan
headset, terdapat beberapa tombol cepat yang bisa digunakan. Tombol
power perangkat ini disatukan dengan tombol untuk mengaktifkan
pairing Bluetooth
.
Tombol sebelahnya adalah tombol multifungsi. Ia bisa digunakan untuk mengangkat atau menolak panggilan, memainkan dan menahan musik. Tombol ini juga bisa digeser ke kanan dan kiri. Gunanya, untuk mengendalikan
track lagu yang sedang dimainkan. Sementara tombol panjang yang ada di sebelahnya hanya digunakan untuk mengendalikan volume.
Ada dua cara untuk mengaktifkan
Noise Guard. Pertama ketika headset tengah digunakan nirkabel, pengguna mesti menekan tombol volume kanan dan kiri secara bersamaan. Tapi ketika
headset digunakan dengan kabel, pengguna mesti menekan tombol power satu kali untuk mengaktifkan
noise cancelling.
BateraiBaterai perangkat ini mampu bertahan cukup lama. Untuk penggunaan dengan kabel, pengguna bisa menikmati perangkat ini berhari-hari.
Sementara penggunaan dengan mengaktifkan
noise cancelling dan Bluetooth, perangkat ini bertahan belasan jam.
Pengisian baterai pun berlangsung cepat antara 1-2 jam. Untuk pengisian baterai, perangkat ini menggunakan port microUSB. Kabel tersedia dalam paket pembelian.
Kompetitor Sennheiser HD 4.5 BTNC (dok. CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Sennheiser HD 4.5 BTNC dilego seharga 2,299 juta rupiah. Untuk
headset dengan fitur
noise cancelling dan koneksi
bluetooth di kisaran harga serupa, Sennheiser mesti berhadapan dengan Sony MDR-ZX770BN dan Plantronics Beatbox Pro2.
Dari pengecekan di beberapa
marketplace online, Sony MDR-ZX770BN dijual sekitar 1,8-2,5 juta rupiah. Sementara Plantronics Beatbox Pro2 di kisaran 3 juta rupiah.
Perangkat-perangkat ini menawarkan harga setengah dari harga headset fitur serupa di kelas highend. Untuk kelas highend, biasanya menawarkan fitur noise cancelation dengan kemampuan tambahan. Selain penggunaan bahan yang lebih nyaman dan produksi suara yang lebih mewah.
Plus
- Detil suara cukup baik
- Harga bersahabat untuk headset wireless dengan fitur noise cancelling
- Headset dan case ringan untuk dibawa bepergian
Minus
- Earcup kurang nyaman, terasa kurang menutup
- Dentuman bas kurang
- Case bawaan tak melindungi perangkat karena berupa softcase
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
(eks)