Mengenal Campaign.com, Wadah Komunitas Menyuarakan Perubahan

CNN Indonesia
Kamis, 07 Sep 2017 08:20 WIB
Campaign.com, startup yang fokus mewadahi personal, komunitas, dan perusahaan menyuarakan perubahan positif.
Campaign.com berharap bisa memberikan perubahan positif melalui kampanye baik di Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kampanye kerap identik dengan perubahan. Baik yang dilakukan secara konsisten melalui jalur konvensional, maupun melalui jalur digital.

Visi itulah yang mendorong William S Gondokusumo mengembangkan platform digital, Campaign.com. Wadah yang ditujukan untuk komunitas menyuarakan perubahan ini didirikan sejak tahun 2015.

Bukan sekedar menghadirkan perubahan positif, ia berharap kemunculan platform itu juga bisa memberikan dampak sosial. Gerakan yang disuarakan oleh perorangan, komunitas, hingga korporasi diharapkan bisa turut membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pemikiran ini timbul dua tahun lalu ketika saya melihat kampanye di berbagai bidang, termasuk politik dengan Timses Jokowi, sosial seperti BlackLivesMatters hingga kesehatan seperti Ice Bucket Challange yang menjadi fenomena. Sayangnya, gerakan semacam itu hanya bersifat sementara sedangkan kebutuhannya berkelanjutan," imbuh William disela diskusi media di Jakarta, Rabu (6/9).

Melalui gerakan #ForChange, ia berharap komunitas mendapat tempat berkumpul dan berjejaring serta turut berkolaborasi untuk menjalankan misi kampanye secara gratis.

Monetisasi layanan

William mengaku bahwa fokusnya saat ini adalah menumbuhkan jumlah pengguna. Namun perusahaan juga bisa memonetisasi layanan yang diberikan pada pihak yang "memesan kampanye".

Jenis kampanye juga bisa berbeda-beda mulai dari meningkatkan jumlah relawan, meningkatkan kesadaran, menambah anggota komunitas hingga penggalangan dana.

"Yang kami monetisasi itu Campaign consulting, itu kita kerjasama dengan perusahaan untuk memberikan konsultasi bagaimana cara memulai kampanye. Kami desain tagar, penampilan, hingga memberikan dukungan teknis," jelasnya.


Saat ditanya persaingan dengan Change.org, William mengatakan bahwa dirinya juga telah melihat situs tersebut dan mengakui platform Change bagus. Namun, Change.org disebutnya bukan pesaingnya karena fitur yang disediakan dan sistem kerjanya yang berbeda. 

Berbeda karena komunitas atau pun relawan Campaign bisa meminta bantuan di klinik dan mengikuti workshop yang diadakan oleh Campaign.com secara cuma-cuma untuk mematangkan konsep kampanyenya mulai dari nol. Namun, Campaign juga meyediakan layanan komersil untuk kampanye-kampanye dari institusi tertentu. Hal ini yang menjadi sumber profit Campaign.com.

Di masa depan, William berharap startup besutannya bisa bekerjasama dengan agensi konsultan lain agar cakupannya lebih besar. Dia berambisi Campaign.com bisa menjadi media sosial asal Indonesia yang memberikan pengaruh ke seluruh dunia.

"Kami menyebut mereka changemakers. Dengan melibatkan para pembuat perubahan serta meningkatkan suara dan aksi mereka, kami yakin orang-orang baik bisa membangun kehidupan yang lebih baik di Indonesia bahkan di dunia," kata William yang berambisi sosial medianya bakal menggelembung seperti Facebook.

Campaign.com saat ini memiliki 200 individu dan komunitas Indonesia yang bergabung, termasuk Taman Baca. Tercatat ada 60 komunitas asing yang telah menggunakan layanannya, termasuk salah satunya World Wild Fund (WWF).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER