Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan lini Samsung Galaxy J yang dibanderol di kisaran harga Rp2juta hingga Rp5 jutaan diklaim untuk memperkuat bisnis di segmen menengah.
Denny Galant,
Head of Product Marketing IT & Mobile, Samsung Electronics Indonesia mengatakan bisnis di segmen menengah meningkat. Ucapannya itu disebut sesuai dengan laporan terbaru GfK yang dirilis pada Agustus 2017.
GfK mencatat bisnis ponsel di segmen menengah tumbuh sekitar 48 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Samsung sendiri juga ikut mengalami pertumbuhan di pasar ini sebesar 47 persen. Kami mendominasi pasar dengan pangsa 46 persen dari bisnis ponsel pintar segmen menengah di Indonesia," klaim Denny kepada awak media di Jakarta, Selasa (24/10).
Dalam laporannya pada Juli lalu, GfK mencatat total penjualan ponsel di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 24 persen. Meski segmen menengah meningkat hingga 48 persen, di sisi lain bisnis ponsel premium hanya tumbuh 15 persen.
Di sisi lain, Samsung belakangan kian getol memperkenalkan ponsel di segmen menengah. Sebelum merilis Galaxy J7+, produsen asal Korea Selatan ini juga telah memperkenalkan Galaxy J7 Pro dan J5 Pro pada akhir Juli lalu.
Selain lini J, Samsung juga mengandalkan seri A untuk menguasai bisnis ponsel menengah.
Beberapa varian ponsel menengah Samsung sendiri dibanderol di kisaran Rp3,6 juta hingga Rp5 jutaan.