Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Motor meluncurkan sedan Corolla terbarunya dan menunjuk Venezuela sebagai negara yang bakal merakit produk itu. Padahal saat ini negara tersebut tengah dilanda krisis ekonomi. atau menurunnya pertumbuhan ekonomi. Toyota juga mengakui, bahwa permintaan mobil di negara itu menurun.
Saat ini Toyota hanya akan memproduksi Corolla sebanyak 20 unit perbulan. Mobil ini hanya akan dijual di Venezuela. Pabrikan dari negeri sakura itu berharap, mereka bisa meningkatkan produksinya pada 2018.
"Kami menyadari keadaan industri saat ini. Namun, kami telah mengatasi hambatan. Kami memiliki Corolla baru dan ini adalah alasan bagi kami untuk merayakannya," kata Presiden Toyota Venezuela Hiroyuki Ueda, seperti dikutip
Reuters, Kamis (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Industri otomotif di Venezuela memang tengah jatuh. Dulu pabrik otomotif di negara ini bisa menjual hingga 500 ribu unit setahun pada 2007. Tapi, berdasarkan data asosiasi industri otomotif Venezuela, tahun lalu angka penjualannya hanya 3.000 unit.
Fasilitas Toyota yang ada di Venezuela saat ini mempekerjakan 1.100 staf dan memiliki kapasitas produksi 22.000 unit per tahun. Tetapi saat ini pabrik itu hanya memproduksi 100 unit per bulan. Sehingga, total produksinya diperkirakan mencapai 1.200 unit.
Toyota akan menjual dua versi Corolla terbaru, model keluarga yang akan dijual hanya dengan mata uang lokal, yakni bolivar. Sementara untuk edisi mewah akan dijual dalam bolivar dan dolar.
Wilfredo Valdivia, manajer hubungan institusional Toyota di Venezuela, mengatakan anak perusahaan memperoleh pendapatan setelah terbantu dari kegiatan ekspor suku cadang lokal untuk membantu operasi.
"Prioritas dan filosofi kami adalah mempertahankan produksi," kata Valdivia kepada Reuters. "Kami bekerja dengan volume sangat rendah, tapi kami telah membuat komitmen."
(eks)