Antisipasi Siklon, BNPB Sebut Miliki Sistem Peringatan Dini

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 30 Nov 2017 14:15 WIB
Untuk antisipasi bencana, BNPB sebut dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang datanya didapat dari BMKG.
BNPB memiliki sistem peringatan dini untuk menghadapi siklon dan kebencanaan lain di Indonesia (dok. CNNIndonesia.com/ Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia tengah kedatangan dua siklon tropis, Cempaka dan Dahlia. Siklon tersebut berpotensi menyebabkan bencana alam seperti badai, longsor hingga banjir. Lantas bagaimana antisipasi BNPB terhadap bencana tersebut?

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sistem peringatan dini untuk bencana. Sistem ini digunakan untuk mengantisipasi jumlah korban dan kerugian yang lebih besar.

BNPB menyebutkan bahwa peringatan dini yang mereka kelola diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami tidak melakukan observasi sendiri tetapi mendapatkan peringatan diri langsung dari BMKG pusat maupun daerah. Kemudian kami menghimbau masyarakat dan aparat untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Sutopo saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon pada Kamis (30/11).

Menurut Sutopo, BNPB pusat akan menghimbau BPBD untuk melakukan persiapan seperti logistik dan personel dan menyiapkan kesigapan aparat jika terjadi bencana berpotensi terjadi.

“Kita himbau BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan sosialisasi pada masyarakat. Mereka juga perlu mempersiapkan beberapa hal seperti logistik misalnya,” lanjut Sutopo.

Dihubungi secara terpisah, Hary Tirto Djatmiko selaku Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG menerangkan pada CNNIndonesia.com bahwa pihaknya memiliki tiga sistem peringatan dini.

Peringatan dini tersebut antara lain ada INA MEWS (Meteorology Early Warning System) yang diluncurkan pada 2011, INA TEWS (Indonesia Tsunami Early Waning System), dan INA CEWS (Climatology Early Warning System) yang diresmkan pada 2013.

INA TEWS dan INA MEWS menurut Tirto secara otomatis terintegrasi dengan lembaga-lembaga terkait, termasuk lembaga penanggulangan bencana. Masyarakat juga diberikan akses informasi seketika (real time) di situs BMKG.go.id.

“Memang kami yang memberikan peringatan dini kepada lembaga-lembaga terkait termasuk BNPB atau komunitasnya. Kami juga memberikan informasi pada masyarakat, namun medianya memang berbeda, kalau pada masyarakat bisa melalui sosial media. Kalau ke lembaga ada medianya sendiri,” terang Tirto.

Tindakan untuk menindaklanjuti potensi bencana akan diambil dan diantisipasi oleh lembaga-lembaga terkait. “Misalnya kalau ada siklon atau tsunami, maka kami hanya akan bisa memberikan peringatan. Nanti yang melakukan antisipasi sudah ranahnya BNPT karena itu memang berkaitan dengan regulasi dan tanggung jawabnya,” lanjut dia.

Khusus untuk informasi siklon, BMKG telah menyiapkan laman tersendiri yang bisa diakses di https://meteo.bmkg.go.id/siklon. Siklon tropis Cempaka telah mengakibatkan hujan lebat ekstrem (lebih dari 150 mm/hari) di wilayah D.I. Yogyakarta dan Pacitan. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER