Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan karyawan Google, James Damore melayangkan tuntuan kepada bekas perusahaannya pada Senin, (8/1). Tuntutan tersebut mengklaim Google mendiskriminasikan laki-laki dan penganuh pandangan politik konservatif.
Dilansir dari
Bloomberg, tuntutan Damore menjelaskan kondisi diskriminasi dalam pekerjaan dimana kehadiran karyawan perempuan dirayakan dalam pertemuan kantor. Sementara, bagi para laki-laki dengan ras Kaukasoid justru diejek dalam pertemuan yang sama.
"Permusuhan terbuka Google terhadap pemikiran konservatif ditambah diskriminasi mereka yang mengerikan terhadap ras dan jenis kelamin dilarang oleh undang-undang," demikian isi tuntutan menurut pengajuan di Pengadilan Negeri San Jose, California.
Damore menuliskan dalam tuntutan tersebut, manajemen Google cukup ekstrem untuk mendorong karyawan level manajer dalam memperkerjakan orang. Perusahaan raksasa teknologi ini memiliki kecenderungan merugikan karyawan dengan gender laki-laki dari ras Kaukasoid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Damore sendiri telah dipecat oleh Google pada Agustus tahun lalu karena sebuah memo internal sepanjang 10 halaman yang akhirnya menjadi viral. Dalam memo tersebut, Damore berpendapat bahwa perbedaan biologis menjadi alasan kurangnya perempuan yang menjadi pemimpin dalam perusahaan teknologi.
Damore mengatakan bahwa memo itu ditulis setelah dia melakukan diskusi panjang dengan 200 pegawai Google lain termasuk staf divisi HRD. Memo tersebut ditanggapi Google secara serius dan dinilai melanggar kode etik perusahaan dengan memajukan stereotip gender yang berbahaya dalam lingkungan pekerjaan.
(age)